Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Menko PMK Kunjungi Pusat Operasi Inasar Di Antakya Turki
Kamis, 23 Februari 2023 19:28 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Delegasi Pemerintah Republik Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi pusat operasi tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) di Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki, Rabu (22/2).
Rombongan diutus Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa di Turki. Menko PMK yang didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, tiba di lokasi sekitar pukul 12.53 waktu setempat.
Baca juga : Mentan: Kenaikan Harga Beras Masih Terkendali
Delegasi kemudian menyimak penjelasan dari pemimpin tim INASAR, Yopi Haryadi, sambil berkeliling melihat tenda-tenda.
Menko PMK pun menyampaikan kesannya dengan apa yang telah dilakukan tim INASAR dalam melakukan misi pencarian dan pertolongan. Menko Muhadjir berharap, tim INASAR bisa menjalankan sisa masa tugasnya dengan baik dan menjaga kepercayaan dari dunia internasional.
Baca juga : Komisi IV DPR Kunjungi Program Kementan Desa Korporasi Sapi Di Lombok Tengah
“Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik untuk sisa tugas-tugas yang bersangkutan dan terus mendapatkan dukungan dari Pemerintah dan masyarakat Turki," ujar Menko PMK.
Menurut Menko PMK, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah mendapatkan lisensi internasional untuk medium urban search and rescue team dari PBB. Ke depannya, pemerintah akan berupaya untuk meningkatkannya ke level yang lebih tinggi.
Baca juga : Dongkrak UMKM, Angkasa Pura I Gelar Bazar
“Bapak Presiden sudah menyetujui untuk akan diperlengkapi peralatan-peralatan dan kemampuan kapasitas personelnya untuk bisa kita mendapatkan lisensi untuk tingkat berat pertolongan pencarian dan penemuan kelas berat,” jelasnya.
“Bapak Presiden sudah memerintahkan kepada saya nanti supaya dibicarakan alokasi anggarannya akan ada kebijakan khusus mungkin nanti akan diambilkan dari Bendahara Umum Negara karena di dalam APBN belum tercantum,” pungkasnya.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya