Dark/Light Mode

Tulisan Lyudmila Georgievna Vorobieva, Duta Besar Rusia Untuk Indonesia

Satu Tahun Operasi Militer Khusus Rusia Di Ukraina

Sabtu, 25 Februari 2023 04:30 WIB
Dubes Lyudmila Vorobieva. (Foto Khairizal Anwar)
Dubes Lyudmila Vorobieva. (Foto Khairizal Anwar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada 24 Februari 2023, tepat satu tahun dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Selama ini, negara-negara Barat telah melancarkan kampanye propaganda besar-besaran demi menutupi rezim neo-Nazi Volodymyr Zelensky. Dan, merusak reputasi negara kami sebagai pemain yang bertanggung jawab di kancah internasional.

Upaya-upaya tersebut ternyata gagal total: komunitas internasional sudah tidak lagi mau menerima kediktatoran kolektif Barat dan sistem yang sedang mereka bangun. Upaya-upaya Washington dan negara-negara satelitnya berusaha menggunakan kekuatan militer dan ekonomi memaksa negara-negara lain agar mau “berdansa mengikuti irama mereka”.

Baca juga : Utusan Khusus Australia Bidik Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Jangan dilupakan sembilan tahun yang lalu, kekuatan nasionalis beraliran radikal naik ke panggung kekuasaan di Kiev, akibat kudeta bersenjata yang didukung Amerika Serikat dan Uni Eropa. Tanggapan yang diterima atas tuntutan penduduk sipil di Donbass terhadap hak hukum mereka untuk dapat berbicara dalam bahasa Rusia sebagai bahasa asli mereka dan agar dapat menggunakannya untuk mengajar anak-anak mereka, serta untuk menghormati pahlawan mereka yang menyelamatkan dunia dari fasisme hampir 80 tahun yang lalu, dibalas Kiev dengan menekan protes melalui pengiriman pasukan tentara dan batalion tempur neo-Nazi.

Pada tahun 2015 “Perjanjian Minsk” yang ditandatangani dengan mediasi Rusia mampu menahan pecahnya perang saudara di Ukraina. Tetapi mereka dengan sengaja dan, ingin saya tekankan di sini, dengan diam-diam, Barat dan juga dengan sabotase Kiev selama kurun waktu belakangan ini: penduduk Donbass menderita blokade sosio-ekonomi dan transportasi yang tidak manusiawi.

Baca juga : Dubes Djauhari Resmikan Indonesia Experience Center Di Shanghai

Pada saat yang sama, dengan partisipasi langsung penasihat dari negara-negara NATO, terjadi militerisasi di Ukraina. Pangkalan militer dan laboratorium biologi didirikan di wilayahnya, pengadaan latihan-latihan militer (pada tahun 2021 dilakukan tujuh kali manuver-manuver semacam itu). Termasuk latihan militer terbesar dalam kurun seperempat abad terakhir, yaitu Defender Europe.

Dan setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata pada Maret 2022, Angkatan Bersenjata Ukraina telah bersiap untuk merebut Donbass dengan paksa. Usulan kami untuk memberikan jaminan keamanan hukum diabaikan negara-negara NATO. Sedangkan petinggi Ukraina mengklaim atas kepemilikan senjata nuklir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.