Dark/Light Mode

Menpora Malaysia Jamin Gojek Tidak Monopoli Bisnis Transportasi Online

Selasa, 20 Agustus 2019 15:03 WIB
Pimpinan Gojek Nadiem Makarim dan Andre Soelistyo bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (ketiga kanan), Menteri Pemua dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq, dan Menteri Transportasi Anthony Loke Siew Fook, Senin (19/8). (Foto Syed Saddiq Instagram)
Pimpinan Gojek Nadiem Makarim dan Andre Soelistyo bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (ketiga kanan), Menteri Pemua dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq, dan Menteri Transportasi Anthony Loke Siew Fook, Senin (19/8). (Foto Syed Saddiq Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Niatan perusahaan layanan transportasi online asal Indonesia, Go-jek, mengaspal di membuat beberapa netizen  Malaysia gelisah. Mereka khawatir kehadiran Go-jek akan mematikan bisnis serupa yang ada di Malaysia.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, kepada The Star, Selasa (20/8), menjamin bisnis layanan transportasi online tidak akan dimonopoli Go-jek.

Baca juga : Menkeu Masih Optimis Tekan Defisit Transaksi

Pada Senin (19/8), pendiri Go-jek Nadiem Makarim bertemu Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Menteri Transportasi Anthony Loke dan Syed Saddiq. Nadiem menyampaikan niatannya mengembangkan sayap ke Malaysia. Permohonan Makarim akan dibawa ke kabinet dan diputuskan secepatnya pada Rabu (21/8).

Di Malaysia sebelumnya ada layanan serupa Go-jek,  bernama Dego Ride. Layanan transportasi online ini merupakan usaha startup dalam negeri Malaysia. Namun, usaha ini terhenti karena larangan yang dikeluarkan Kementerian Transportasi pada 2017. Kementerian Transportasi menutup layanan Dego Ride dengan alasan keamanan konsumen. Sejak saat itu, layanan taksi online ini pun disebut ilegal.

Baca juga : Tampung Aspirasi, Manajemen Gojek Berani Naik Mobil Komando Peserta Aksi

"Ini bukan masalah Go-jek atau Dego Ride. Kita menyambut baik Go-jek karena mereka menanamkan investasi di sini. Mereka akan membentuk lapangan pekerjaan baru di Malaysia," ujar Syed Saddiq beralasan. 

Dia menjamin keberadaan Go-jek nantinya tidak akan menginjak-injak perusahaan dalam negeri yang ingin membangun layanan serupa. "Pemerintah Malaysia mendukung persaingan sehat perusahaan start up yang ada. Selama persaingan sesuai aturan, kita tidak akan menghalangi siapapun," tegasnya.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.