Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kekerasan terus dialami warga Palestina dalam sepekan terakhir. Tak hanya oleh pemukim Yahudi, tapi juga diperparah oleh pejabat Israel. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang mendorong penghapusan kota Huwara, Nablus, Palestina.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) pun mengutuk kekejaman Israel. Ini merupakan kecaman terbuka AS kepada Israel. Meski Washington adalah sekutu terdekat Tel Aviv, AS makin tegas menegur Israel seiring meningkatnya kekerasan di Tepi Barat.
Baca juga : Menperin Pede Industri Manufaktur Makin Moncer, Ini Alasannya
Serangan Israel yang mematikan di Nablus, Tepi Barat, menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina pekan lalu dan melukai ratusan lainnya.
Kantor berita AFP mencatat, dalam satu tahun belakangan, lebih dari 200 warga Palestina dan setidaknya 40 orang Israel terbunuh di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Dengan semakin dekatnya bulan suci Ramadan dan festival Paskah Yahudi, para mediator asing berusaha menurunkan ketegangan yang meningkat setelah sejumlah serangan militer Israel.
Baca juga : Kasus Penganiayaan Anak Tak Terkait Politik Identitas
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan, pernyataan Smotrich sebagai pemicu kekerasan. Gedung Putih langsung menghubungi kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan meminta agar Israel segera mengeluarkan pernyataan yang mengecam ucapan Bezalel Yoel Smotrich, politisi sayap kanan Israel, yang menjabat sebagai Menteri Keuangan.
“Kami mengutuk pernyataan provokatif yang berisi hasutan terhadap kekerasan. Komentar Menteri Keuangan Israel itu menjijikkan, tidak bertanggung jawab, dan menjijikkan,” ujar Price dikutip AFP, kemarin.
Baca juga : Juara Carabao Cup, Setan Merah Lepas Kutukan
Profesor Hubungan Internasional di Universitas John Hopmkins Baltimore, Amerika Serikat, Eugene Finkel, mengatakan, Smotrich sudah melakukan tindakan berbahaya.
“Ucapannya ini bisa berdampak pada sebuah kekerasan besar di masa depan nanti,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya