Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tengahi Perdamaian Saudi-Iran
China Jungkirbalikkan Peran AS Di Timteng
Selasa, 14 Maret 2023 07:00 WIB
Sebelumnya
Namun yang jadi puncak pemutusan hubungan diplomatik adalah ketika anak muda Iran menduduki Kedutaan Besar AS di Teheren pada November 1979. Hingga kemudian, pada 1980, Washington resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran.
"Namun dalam arti yang lebih luas, pencapaian prestisius China, menempatkannya ke dalam liga baru secara diplomatik. Juga menggugurkan skala pencapaian AS di kawasan ini sejak Biden menjabat," tuturnya.
Baca juga : Ganjar Pastikan Pekerjaan Selesai Tepat Waktu
Sebelumnya, Presiden Biden secara terbuka menyambut baik normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran. Ia mengaku, tidak ada kekhawatiran tentang peran Beijing dalam menyatukan kedua negara, yang selama tujuh tahun membekukan hubungan diplomatik.
Sementara orang dekat Biden menilai, terobosan tersebut terlalu banyak pengorbanannya. Dia membantah, jika itu menunjukkan bahwa pengaruh AS di Timur Tengan telah tergerus. Mereka juga mempertanyakan, seberapa efektif perbaikan hubungan itu bagi perdamaian di kawasan.
Baca juga : Gencar Promo Program Undian Meriah, Bank Mega Edukasikan Masyarakat Menabung
Para pejabat pemerintahan Biden juga mengatakan, Saudi telah memberikan penjelasan kepada Washington mengenai diskusi mereka di Beijing. Namun Amerika menyatakan skeptis, bahwa Iran akan memenuhi komitmen barunya.
Mantan Duta Besar AS untuk Israel dan Mesir yang kini mengajar di Universitas Princeton, Daniel C Kurtzer mengatakan, dinamika hubungan Iran dan Arab Saudi yang ditengahi China, menjadi tantangan bagi pemerintahan Biden yang tengah sibuk di tempat lain.
Baca juga : Mahfud Sebut Transaksi Janggal Rp 300 T Libatkan 647 Pegawai Kemenkeu
“Ini tanda kelincahan China untuk mengambil keuntungan dari beberapa kemarahan yang diarahkan ke Amerika Serikat oleh Arab Saudi dan sedikit kekosongan di sana,” katanya.
“Ini juga menunjukkan bahwa Saudi dan Iran telah beberapa kali melakukan pembicaraan,” sambung Kurtzer.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya