Dark/Light Mode

Menhan Anti Reformasi Dipecat, Israel Rusuh

Selasa, 28 Maret 2023 04:37 WIB
Demonstran yang memprotes program reformasi hukum Pemerintan bentrok dengan polisi di Tel Aviv, Israel, 27 Maret 2023. (Ahmad Gharabli/ Getty Images via CNN)
Demonstran yang memprotes program reformasi hukum Pemerintan bentrok dengan polisi di Tel Aviv, Israel, 27 Maret 2023. (Ahmad Gharabli/ Getty Images via CNN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan. Mereka melakukan protes besar-besaran, usai Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan, Yoav Gallant. Negara Zionis itu rusuh.

Gallant merupakan salah satu tokoh yang menentang reformasi hukum yang diajukan Netanyahu. Dia merasa, perubahan tersebut sarat kepentingan pribadi Netanyahu.

Ketika mengumumkan pemecatan Gallant, Netanyahu tidak menyampaikan alasan dengan jelas. “PM Benjamin Netanyahu memutuskan pada malam ini memberhentikan Menhan Yoav Gallant,” ujar pernyataan resmi Kantor PM Israel, seperti dikutip dari Reuters.

Merespons keputusan itu, demonstran turun ke jalan. Pendemo menyasar kediaman resmi Netanyahu sebagai spot utama aksi protes utama, kemarin. Sejumlah demonstran mengibarkan bendera Israel serta memukul-mukul panci dan wajan.

Baca juga : Lindsay Lohan, Promosi Kripto Ilegal

Polisi pun menyiram para pendemo dengan senapan air. Tak hanya melakukan huru-hara di depan rumah Netanyahu, sebagian demonstran lanjut berunjuk rasa di depan gedung parlemen Israel, Knesset, di Yerusalem.

Sedangkan di Tel Aviv, massa membuat api unggun di beberapa titik jalan Ayalon Highway. Ribuan orang juga berkumpul di kota Beersheba dan Haifa.

Gallant tidak langsung menanggapi pemecatannya. Ia hanya memberikan pernyataan singkat lewat unggahan di Twitter. “Keamanan negara Israel akan tetap dan selalu menjadi misi hidup saya,” ujar Gallant.

Sebelumnya, Gallant memprotes langkah reformasi hukum yang diajukan Netanyahu, termasuk rencana Pemerintah mengendalikan penuh komite pengangkat hakim. Penolakan Gallant diungkap secara tegas, Sabtu pekan lalu. Ia berkata, anggota Israel Defense Forces (IDF) marah dan kecewa atas langkah Pemerintah.

Baca juga : Munchen Pecat Nagelsmann

Pihak yang mengkritik dan menolak rencana reformasi hukum Netanyahu tidak sedikit. Awal bulan ini, pilot tempur Israel juga bersumpah ogah latihan sebagai bentuk protes ke Pemerintah.

Reformasi itu dinilai akan menyulitkan pengadilan mencopot pejabat pemerintahan yang tidak sesuai aturan. Banyak yang menilai, reformasi hukum hanya akan menguntungkan Netanyahu, yang sedang menghadapi pengadilan kasus korupsi.

Pemimpin oposisi dan mantan PM Israel, Yair Lapid, mengecam aksi Netanyahu. “Hentikan upaya mengubah kita menjadi negara yang tidak demokratis. Dengarkan ratusan ribu patriot setia yang turun ke jalan,” desak Lapid.

Sementara Konsul Jenderal Israel di New York, Amerika Serikat, Asaf Zamir langsung mengirimkan surat pengunduran dirinya, sebagai respons langkah Netanyahu yang memecat Gallant. Dia bahkan memposting surat pengunduran dirinya di akun Twitter-nya.

Baca juga : Intip 3 Rekomendasi Diet Sehat yang Aman Untuk Tubuh

Zamir menyebut, langkah Netanyahu sebagai keputusan berbahaya. “Saya makin khawatir dengan kebijakan pemerintahan baru. Terutama mengenai reformasi hukum yang berlangsung,” cuit Zamir.

Meski mendapat tekanan, Netanyahu menegaskan akan terus melanjutkan reformasi. Dia mengatakan, tujuan utama perombakan adalah agar terjadi keseimbangan antara pemerintahan dan sistem peradilan.

Dalam pidatonya pada pekan lalu, Netanyahu mengatakan akan mendengarkan keluhan dari semua pihak yang menolak reformasi hukum. ■

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.