Dark/Light Mode

Menkes Singapura: XBB.1.16 Menarik Karena Dikasih Nama Sexy Arcturus

Sabtu, 15 April 2023 06:00 WIB
Ilustrasi varian Covid Arcturus, yang menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi varian Covid Arcturus, yang menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam sebulan terakhir, Singapura berada di tengah gelombang Covid-19. Jumlah kasus harian, meningkat dari sekitar 1.400 pada bulan lalu, menjadi sekitar 4.000 kasus per hari pada pekan lalu.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengungkap, sekitar 30 persen merupakan kasus infeksi ulang.

"Angkanya lebih tinggi 20 hingga 25 persen, dibanding gelombang sebelumnya," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat (14/4).

Mengenai peningkatan jumlah pasien Covid di rumah sakit, dari 80 pada bulan lalu menjadi 220 saat ini, Ong mengatakan, angka tersebut masih jauh di bawah angka puncak pandemi.

Jauh lebih rendah dibanding jumlah pasien yang dirawat, untuk penyakit non infeksi Covid. Pada satu waktu dalam sebulan terakhir, jumlah pasien Covid di unit perawatan intensif, tak sampai 10.

Baca juga : Wow, Ada 20 Investor Singapura Tertarik Tanam Cuan Di IKN

Ong bilang, ini justru menunjukkan kemampuan Singapura dalam menangani Covid.

"Di gelombang infeksi Covid seperti sekarang, kami terus menjalani hidup secara normal. Kami tidak disibukkan dengan angka infeksi. Seperti inilah seharusnya endemisitas," bebernya.

Dalam seminar rencana kerja kolektif tahunan kesehatan masyarakat National Healthcare Group, Ong juga menanggapi komentar dari beberapa orang, yang menyebut peningkatan kasus Covid Singapura terkait dengan kedatangan para pelancong.

"Pemahaman itu tidak benar,” cetus Ong.

Dia bilang, saat ini Singapura terus melakukan pengurutan genetik sampel virus. Ada beberapa varian Covid yang beredar saat ini, termasuk XBB.1.16.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta 26 Februari, Hadir Di 3 Lokasi

"Yang menarik sekarang adalah XBB.1.16. Ini menarik, hanya karena seseorang memberinya nama seksi Arcturus. Tapi sebetulnya, dari semua varian yang ada saat ini, tidak ada satu pun yang sangat dominan. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa salah satu dari varian itu, menyebabkan penyakit yang lebih parah," jelas Ong.

Februari lalu, Singapura telah melonggarkan prokes dan peringatan penyakitnya ke level terendah, sejak pandemi dimulai. Angka infeksi Covid, diperbarui setiap minggu.

"Seperti semua penyakit endemik, kami tidak lagi memiliki data yang sangat rinci tentang infeksi Covid," kata Mr Ong.

Kementerian Kesehatan Singapura terus memantau virus Corona dengan cermat, melalui pengambilan sampel pasien yang menunjukkan gejala pernapasan akut, dan pengujian sampel air limbah untuk fragmen virus.

Mengenai peningkatan kasus harian, Ong mengatakan, ini hanyalah sebagian kecil dari jumlah kasus harian Singapura yang melebihi angka 20 ribu, selama puncak pandemi.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta 16 Februari, Hadir Di 5 Lokasi

"Penilaian kami, minggu ini, jumlahnya mungkin sudah stabil, Bahkan mungkin turun," ucapnya.

Meskipun gelombang kasus saat ini tidak parah, Ong mengingatkan publik, agar tidak membebani kerja rumah sakit yang sudah berat.

Dia mengimbau masyarakat, agar menjaga diri tetap sehat. Kalau kurang sehat, sebaiknya tinggal di rumah dan memakai masker.

"Kelompok rentan seperti orang berusia 60 tahun ke atas, harus mendapatkan vaksinasi rutin tahunan," pungkasnya. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.