Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Dubes RI Untuk AS Rosan Roeslani
Hadiri Wisuda Mahasiswa Tuli Asal Indonesia
Senin, 15 Mei 2023 06:33 WIB
![Dubes Rosan Roeslani (kiri) memberikan karangan bunga kepada Phieter Angdika di Gallaudet University, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (12/5). (Foto Dok KBRI Washington DC) Dubes Rosan Roeslani (kiri) memberikan karangan bunga kepada Phieter Angdika di Gallaudet University, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (12/5). (Foto Dok KBRI Washington DC)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani berharap, Pemerintah Indonesia bisa memberikan perhatian lebih kepada para penyandang disabilitas di Tanah Air. Terutama di sektor pendidikan.
Hal ini disampaikan Dubes Rosan saat menghadiri kelulusan program pascasarjana di Gallaudet University, Washington DC, Jumat (12/5). Terdapat 30 mahasiswa internasional dari 11 negara yang mengikuti wisuda hari ini.
Baca juga : Sambut Ribuan Warga AS Keliling KBRI Washington DC
Dubes Rosan diundang secara khusus untuk menyaksikan kelulusan salah satu mahasiswa tuli asal Indonesia, yaitu Phieter Angdika, yang telah menyelesaikan program S2 Pendidikan Bahasa Isyarat (Master of Sign Language Education/MASLED) sejak 2021.
Memenuhi permintaan Phieter Angdika, Dubes Rosan Roeslani hadir bersama sang istri, Ayu Heni Rosan. “Kami harap Indonesia nanti memiliki universitas khusus untuk penyandang disabilitas seperti Gallaudet University,” ujar Dubes Roslan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/5).
Baca juga : Bertepatan Dengan Hardiknas, Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 Resmi Dibuka
Phieter merupakan salah satu dari dua mahasiswa penerima beasiswa World Deaf Leadership (WDL) pada 2021, yang disponsori Nippon Foundation (Jepang) dan bekerja sama dengan Gallaudet University.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, Phieter harus bersaing dengan 425 orang lainnya dari seluruh dunia. Dubes Rosan mengaku bangga atas pencapaian Phieter.
Baca juga : KBRI Astana Gelar Open House Idul Fitri di Wisma Indonesia
“Saya sangat senang, bahagia dan terharu dengan pencapaian Piether. Prestasinya membanggakan, dia menjadi orang Indonesia pertama yang menyelesaikan program S2 di Universitas Gallaudet,” ungkap Rosan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya