Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dubes RI Untuk AS Rosan Roeslani
Hadiri Wisuda Mahasiswa Tuli Asal Indonesia
Senin, 15 Mei 2023 06:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani berharap, Pemerintah Indonesia bisa memberikan perhatian lebih kepada para penyandang disabilitas di Tanah Air. Terutama di sektor pendidikan.
Hal ini disampaikan Dubes Rosan saat menghadiri kelulusan program pascasarjana di Gallaudet University, Washington DC, Jumat (12/5). Terdapat 30 mahasiswa internasional dari 11 negara yang mengikuti wisuda hari ini.
Baca juga : Sambut Ribuan Warga AS Keliling KBRI Washington DC
Dubes Rosan diundang secara khusus untuk menyaksikan kelulusan salah satu mahasiswa tuli asal Indonesia, yaitu Phieter Angdika, yang telah menyelesaikan program S2 Pendidikan Bahasa Isyarat (Master of Sign Language Education/MASLED) sejak 2021.
Memenuhi permintaan Phieter Angdika, Dubes Rosan Roeslani hadir bersama sang istri, Ayu Heni Rosan. “Kami harap Indonesia nanti memiliki universitas khusus untuk penyandang disabilitas seperti Gallaudet University,” ujar Dubes Roslan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/5).
Baca juga : Bertepatan Dengan Hardiknas, Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 Resmi Dibuka
Phieter merupakan salah satu dari dua mahasiswa penerima beasiswa World Deaf Leadership (WDL) pada 2021, yang disponsori Nippon Foundation (Jepang) dan bekerja sama dengan Gallaudet University.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, Phieter harus bersaing dengan 425 orang lainnya dari seluruh dunia. Dubes Rosan mengaku bangga atas pencapaian Phieter.
Baca juga : KBRI Astana Gelar Open House Idul Fitri di Wisma Indonesia
“Saya sangat senang, bahagia dan terharu dengan pencapaian Piether. Prestasinya membanggakan, dia menjadi orang Indonesia pertama yang menyelesaikan program S2 di Universitas Gallaudet,” ungkap Rosan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya