Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ramadan, Momentum untuk Bentengi Diri dari Rasa Benci dan Intoleransi

Rabu, 22 Maret 2023 22:44 WIB
Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habib Nabil Almusawa (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habib Nabil Almusawa (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bulan Ramadan merupakan momentum penting, untuk intropeksi diri agar menjadi insan yang lebih baik. Dinamika kehidupan duniawi terkadang membuat seseorang lupa akan jati diri sebagai mahluk Tuhan.

Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habib Nabil Almusawa mengungkapkan, momentum Ramadan ini dapat digunakan untuk membentengi diri dari rasa benci dan intoleransi, guna merajut kembali menjadi bangsa yang kokoh. Jangan sampai rasa benci merusak pahala dan amal ibadah di bulan Ramadan.

“Mudah-mudahan dengan Ramadan ini kita, kaum Muslim semua, kembali menjadi bersaudara, kembali menjadi satu bangsa yang kokoh, Bhineka Tunggal Ika,” ucap Dewan Syuro Majelis Rasulullah SAW ini.

Baca juga : Faradi Hadirkan Produk Baru, Bertema Diversity Silhoutte in Colours

“Demi bangsa dan negara. Mau kelompok Islamis, mau nasionalis, tujuan kita itu adalah membesarkan bangsa ini, NKRI. Bukan memecah belah, apalagi untuk kepentingan politik semata,” tambah Habib Nabil.

Habib Nabil melanjutkan, Rasullullah SAW pernah bersabda, barang siapa yang tidak meninggalkan qaula dzur atau kata-kata bohong, menyebarkan fitnah, maka puasanya tidak diterima.

“Allah nggak butuh dia meninggalkan makan minum. Artinya apa? Nggak ada pahala puasa. Maka kaum muslimin wal-muslimat itu disunahkan kita, sebelum berpuasa kita minta maaf, minta halal, bersihkan hati,” ucap Habib Nabil.

Baca juga : Pemulihan Ekosistem untuk Mitigasi Konflik Di Suaka Margasatwa Padang Sugihan

Pengurus Rabithah Alawiyah atau himpunan WNI keturunan Arab yang memiliki nasab dari Nabi Muhammad SAW, ini mengungkapkan, dalam Surat Al Hujurat ayat 13 ditegaskan, manusia supaya saling mengenal. “Untuk apa tujuannya? Supaya saling mengenal, bukan saling membenci, bukan saling memfitnah, bukan saling menyebar isu, bukan saling membunuh. Tujuannya, untuk saling menghormati satu dengan yang lain,” lanjutnya. 

Mantan Anggota DPR periode 2009-2014 ini menyerukan agar umat Muslim mampu menahan diri, sebagaimana yang Rasulullah SAW anjurkan di dalam haditsnya agar menjaga kesucian dan amal ibadah di Ramadan. “Kata Baginda Rasulullah SAW, dikatakan, kalau ada orang yang mencaci maki kita, ngajak kita berantem, katakan, saya lagi puasa, saya lagi puasa,” ungkap Habib Nabil.

Oleh karena itu, ia menekankan untuk menjadikan momentum Ramadan sebagai perisai diri untuk menyucikan hati dan anggota tubuh, termasuk jari jemari. Jangan sampai membuat komentar atau hasutan yang dapat merusak pahala puasa. 

Baca juga : Perempuan Benteng Kokoh Halau Kekerasan dan Intoleransi Sejak Dini

Habib Nabil juga menekankan agar masyarakat meniru akhlak Nabi Muhammad SAW, sebagai sosok yang menebar kebaikan dan kasih sayang. “Jangan sampai hati kita dipenuh dengan kebencian, kedengkian, iri, hasad, menyebarkan fitnah. Orang-orang seperti itu tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, tidak sesuai dengan ajaran Islam,” ucap Habib Nabil. 

“Dengan berpuasa, kita perjuangkan kembali persatuan bangsa dengan semangat ketuhanan yang Maha Esa,” tandasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.