Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ngintip Serambi Mekah Di Negeri Gajah Putih (1)
Kerabat Sunan Ampel Bangun Masjid Wadi Al Husein
Rabu, 4 September 2019 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Thailand memiliki tiga provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Wartawan Rakyat Merdeka, Sarif Hidayat mengunjunginya, baru-baru ini. Berikut laporannya:
Tiga provinsi itu Pattani, Yala, dan Narathiwat. Ketiganya saling bertetangga berada di Thailand Selatan. Dari Jakarta ke Negeri Gajah Putih bagian Selatan melalui jalur udara tidak bisa langsung. Harus Transit dahulu ke Bandara Svarnabhumi, Bangkok. Kemudian melanjutkannya ke Bandara Hat Yai dengan waktu penerbangan 90 menit.
Baca juga : Jokowi Dapat Ucapan Selamat Dari PM Singapura dan Malaysia
Jarak dari bandara Hat Yai ke tiga provinsi itu sekitar 108 kilo meter (km) dengan menghabiskan waktu perjalanan darat sekitar 1,5 hingga 2 jam. Paling jauh ke Provinsi Narathiwat. Berbatasan langsung dengan Malaysia. Jumlah penduduknya 85 persen muslim. Beberapa ulama di sini menyebutnya serambi mekah, sama seperti Aceh. Karena penduduk mayoritas muslim dan saat Islam baru berkembang di daerah ini sering di datangi ulama dari banyak negara, timur tengah, Malaysia dan Indonesia.
Masyarakat muslim di Thailand Selatan banyak yang menggunakan pakaian khas muslim. Lelaki memakai gamis dan wanita menggunakan hijab. Hari pertama, saya mengunjungi Masjid Wadi Al Husein di Lubuk Sawo, Bachok, Narathiwat. Masjid ini berusia lebih dari 300 tahun. Masjid paling tua. Dibangun 1014 hijiriah (tahun 1605) .
Baca juga : Suasana Masih Tegang, Aparat Amankan Dua Masjid Selandia Baru
Keaslian bangunan masih dirawat. Masjid berbentuk panggung dengan tinggi dari permukaan tanah 1,5 meter. Bangunan masjid 20 x 9 meter persegi. Masjid terbuat dari kayu dengan arsitektur perpaduan China dengan melayu. Pernah direnovasi satu kali mengganti penyangga yang semula dari kayu diganti dengan semen karena kayu sudah lapuk pada tahun 1357 hijiriah (tahun 1938).
Pendiri masjid ini masih memiliki hubungan kerabat dengan Sunan Ampel dari Demak. "Nama Wadi Al Husein itu nama pendirinya. Alim ulama di sini, sepupu dengan Sunan Ampel," ungkap Yusuf, khatib Masjid Wadi Al Husein, Selasa (2/9).
Baca juga : 25 Tewas dalam Kebakaran Kapal di California
Masjid Wadi Al Husein dibangun dengan banyak falsafah. Di dalam masjid terdapat dua pintu masuk. Besar dan kecil. Untuk pintu kecil, pengunjung akan masuk dengan cara merunduk. Maknanya agar kita selalu bersikap rendah hati. Di dalam masjid juga Terdapat ornamen dengan ukiran kayu berbentuk bunga swatika yang artinya bersatu padu. Hidup harus bersatu padu bersama-sama.
Saat ini imam Masjid Wadi Al Husein sudah generasi ke tujuh. Menurut Yusuf, Masjid Wadi Al Husein kini menjadi salah tujuan wisata. Paling banyak dikunjungi umat muslim dari Malaysia. "Dari Indonesia juga ada. Pernah ada pengunjung mengaku keturunan Sultan Demak dan sultan dari Palembang," imbuhnya. Bersambung [SRF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya