Dark/Light Mode

Berpantun Di Perayaan National Day

Dubes Rusia: Antara Moskow Dan Jakarta, Kita Jatuh Cinta

Sabtu, 17 Juni 2023 05:39 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas (kiri), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva (tengah), Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov (kedua kiri), dan Wakil Ketua DPDSultan Baktiar Najamudin memotong kue saat perayaan National Day of Russia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. (Foto Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka/RM.id)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas (kiri), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva (tengah), Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov (kedua kiri), dan Wakil Ketua DPDSultan Baktiar Najamudin memotong kue saat perayaan National Day of Russia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. (Foto Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyampaikan sejumlah catatan penting hubungan erat Indonesia dengan Rusia. Diharapkannya, ke depan kemitraan kedua negara semakin kokoh.

Catatan dan harapan itu disampaikan Dubes Vorobieva pada perayaan Hari Nasional Rusia (National Day of Russia) yang dihelat di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6) malam. Dia bilang, Indonesia dan Rusia memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang dan telah mencapai kesuksesan di berbagai bidang.

“Dan semakin diperkuat dengan prinsip-prinsip persahabatan, pengertian, kepercayaan, kerja sama dan dialog aktif,” ujar Vorobieva.

Sejak tahun 50-an hingga saat ini, sambungnya, Indonesia tetap menjadi salah satu mitra utama di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Hal tersebut makin berkembang cukup signifikan sejak kunjungan Presiden Jokowi ke Moskow, Rusia, Juni tahun lalu.

“Kami menikmati dialog politik aktif yang mencakup kontak dekat antara interaksi parlementer dan menteri yang kuat dari para pemimpin kami,” ujar Dubes yang pernah bertugas di Malaysia itu.

Di tengah situasi global yang serba tak pasti belakangan ini, menurut Vorobieva, tidak membuat tingkat kepercayaan kedua negara menurun. Itu terlihat dari volume perdagangan Rusia dan Indonesia yang meningkat sebesar 40 persen sepanjang tahun lalu.

Baca juga : Antara Otoritas Agama Dan Otoritas Politik

Di samping hubungan kedua negara, Vorobieva turut mengapresiasi peran Indonesia di kancah global. Dubes yang juga pernah bertugas di Thailand itu mengucapkan selamat karena Indonesia berhasil memimpin Presidensi G20 tahun lalu.

“Kami berharap kesuksesan yang sama juga diraih dalam kepemimpinan di ASEAN tahun ini,” sambungnya.

Eratnya Hubungan Indonesia-Rusia

Pada kesempatan itu, Dubes Vorobieva juga mengungkap soal rencana pendirian monumen proklamator yang juga Presiden pertama Indonesia Soekarno di Moskow. Dia bilang, upaya pembangunan monumen tersebut akan berlangsung dalam waktu dekat ini.

“Dengan senang hati saya mengumumkan dalam waktu dekat ini monumen Presiden pertama Indonesia Soekarno, akan didirikan di Moskow,” ungkapnya.

Vorobieva mengatakan, inisiasi pendirian patung Soekarno merupakan respons atas pendirian monumen kosmonot Uni Soviet Yuri Gagarin oleh Pemerintah Indonesia di Taman Mataram. Monumen itu diresmikan pada 11 Maret 2021.

Sebagai informasi, rencana pembuatan monumen Presiden Soekarno itu sebelumnya diungkapkan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta lewat postingan di akun Twitter resminya.

Baca juga : Dubes Vorobieva Resmikan Plakat Di Monkasel Pasopati

“Patung Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno akan dibangun di Taman Seni Museon Moskow,” bunyi cuitan yang diposting Sabtu (10/6).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang juga menghadiri perayaan Hari Nasional Rusia itu, dalam sambutannya mengatakan, Rumah Sakit (RS) Persahabatan adalah simbol hubungan erat antara Indonesia dan Rusia. Rumah sakit yang berlokasi di Rawamangun Jakarta Timur itu dibangun atas kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Uni Soviet yang diresmikan pada 7 November 1963.

“Itu adalah salah satu contoh yang luar biasa, kebenaran hubungan dengan Rusia dan Indonesia,” kata menteri yang akrab disapa BGS itu. Bahkan, lanjutnya, beberapa dokter dan perawat Rusia juga sudah bekerja di rumah sakit itu pada tahun 1960. Tak hanya itu, kata BGS, RS Persahabatan juga memainkan peran kunci ketika Covid-19 melanda tahun lalu.

“Ini adalah salah satu rumah sakit pusat penyakit menular yang dibangun dan didukung teman kita Rusia,” katanya.

Perayaan Hari Nasional Rusia yang jatuh pada 12 Juni, malam itu digelar meriah. Hadir juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN RB) Abdullah Azwar Anas dan sejumlah diplomat.

Perayaan dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lagu kebangsaan Rusia, Gosudarstvenny Gimn Rossiyskoy Federatsii. Acara dimeriahkan tari Ondel-ondel dari grup Abang None Jakarta.

Baca juga : Antara Otoritas Agama dan Otoritas Politik

Dubes Vorobieva juga mengucapkan dua bait pantun dalam bahasa Indonesia. Berikut isi pantunnya:

“Antara Moskow dan Jakarta kita jatuh cinta. Dari Bung Karno dan Nikita Khrushchev, sampai Vladimir Putin dan Joko Widodo, persahabatan sejati kan kuingat selamanya. Antara Rusia dan Indonesia.”

“Burung camar terbang, bermain di derunya air, para teman berkumpul di ruangan ini, kemesraan kita janganlah pernah berlalu. Hatiku damai jiwaku tentram bersamamu.”

“Kami benar-benar berbahagia bisa berkumpul bersama teman-teman kami,” pungkas Vorobieva. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.