Dark/Light Mode

Profesor Korea University Puji Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sabtu, 5 Agustus 2023 20:05 WIB
Dosen Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Korea University, Prof. Jae Hyeok Shin dalam acara workshop FPCI di Bengkel Diplomasi, Mayapada Tower, Jakarta, Rabu (2/8). (Foto: Bambang Trismawan/Rakyat Merdeka/RM.id)
Dosen Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Korea University, Prof. Jae Hyeok Shin dalam acara workshop FPCI di Bengkel Diplomasi, Mayapada Tower, Jakarta, Rabu (2/8). (Foto: Bambang Trismawan/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dosen Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Korea University, Prof. Jae Hyeok Shin mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi, yang dinilainya mampu mengokohkan hubungan bilateral Indonesia-Korea Selatan (Korsel).

Tak hanya makin solid secara diplomatik, hubungan Indonesia-Korsel juga makin kinclong di bidang ekonomi.

Di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia dan Korsel berhasil menandatangani kerja sama Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK CEPA) pada 2021.

Perjanjian yang menghapuskan tarif perdagangan pada mayoritas komoditas barang ini, diharapkan mampu mendongkrak ekspor non migas Indonesia ke Korsel, hingga tujuh persen.

"Saya pikir, kepemimpinan Jokowi sangat luar biasa. Perjanjian IK-CEPA ditandatangani di bawah kepemimpinannya, juga berjalan dengan sangat baik,” puji Prof Jae, dalam acara workshop Indonesian-Korea Journalist Network on Korea Batch 3 bertema Membangun Jembatan: Mengevaluasi Masa Lalu dan Membentuk Masa Depan Hubungan Indonesia-Korsel di Bengkel Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Mayapada Tower Jakarta, Rabu (2/8).

Baca juga : SPIN: Elektabilitas Kokoh Di Puncak, Prabowo Kerek Kepuasan Pemerintahan Jokowi

Workshop yang digelar FPCI dan Korea Foundation ini diikuti 15 jurnalis terpilih. Salah satunya, dari Rakyat Merdeka

Semakin Meningkat

Seiring menguatnya hubungan Indonesia-Korea, Prof. Jae meyakini, kerja sama perdagangan kedua negara akan semakin meningkat.

Sebab, Indonesia dan Korsel berbagi nilai demokrasi yang sama, serta memiliki pandangan geopolitik yang sama di kawasan Indo-Pasifik di tengah persaingan China-Amerika Serikat.

Indonesia dan Korsel juga sudah membangun kerja sama dan investasi di beberapa sektor seperti pabrik petrokimia, pabrik kaca, dan pabrik otomotif.

"Hubungan Indonesia-Korsel akan semakin meningkat, karena Indonesia memiliki banyak peluang untuk kerja sama dan pertumbuhan lebih lanjut. Seperti investasi di industri energi terbarukan, layanan kesehatan, dan kota digital. Termasuk investasi di Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Samarinda, Kalimantan Timur," paparnya.

Baca juga : Andi Gani: Kebablasan! Rocky Gerung Hina Presiden Jokowi

Dalam pembangunan IKN, Korsel berinvestasi antara lain dalam pembangunan infrastruktur pengelolaan air bersih.

Prof. Jae bilang, pembangunan infrastruktur di IKN dapat mendatangkan peluang yang sangat baik, bagi perusahaan Korsel untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek besar.

“Karena sepertinya akan memerlukan keahlian Korsel dalam konstruksi, teknik, dan transportasi,” jelasnya.

Indonesia dan Korsel, saat ini sudah meneken 102 Nota Kesepahaman (MoU) terkait pembangunan IKN.

Kepercayaan Terjaga

Prof. Jae menegaskan, pemilu yang akan digelar Indonesia pada tahun depan, tidak akan menurunkan tingkat kepercayaan investor Korsel. Realisasi investor Korsel, tidak akan terganggu.

Baca juga : Anies Dan Prabowo Kompak Sentil Program Pendidikan Presiden Jokowi

"Partai manapun yang memenangkan Pemilu, pandangan terhadap Indonesia tak akan berubah," ucap Prof. Jae.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.