Dark/Light Mode

Marak Penusukan, KBRI Seoul Minta WNI Ekstra Hati-Hati Di Keramaian

Minggu, 6 Agustus 2023 18:05 WIB
Polisi mengamankan lokasi penusukan di area luar Stasiun Sillim, Seoul, 21 Juli 2023. (Foto: Yonhap)
Polisi mengamankan lokasi penusukan di area luar Stasiun Sillim, Seoul, 21 Juli 2023. (Foto: Yonhap)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul mengimbau seluruh WNI yang berada di wilayah Korea Selatan (Korsel) untuk terus siaga dan berhati-hati di tempat keramaian seperti pasar, pusat perbelanjaan, stasiun bus dan kereta, serta bandar udara. Menyusul maraknya kasus penusukan di Negeri Ginseng dalam dua pekan terakhir.

"Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk keamanan dan panduan dari pihak berwenang," demikian imbauan KBRI Seoul, yang disampaikan melalui media sosial, Minggu (6/8).

Dalam keadaan darurat, WNI dapat menghubungi kepolisian terdekat, nomor darurat 119 atau hotline darurat KBRI Seoul di nomor 010-5394-2546.

Untuk diketahui, tiga kasus penusukan menggegerkan Negeri K-Pop sejak akhir Juli lalu.

Baca juga : Legislator Purwanto Minta DKI Naikkan Honor Kader Jumantik Dan Petugas Lainnya

21 Juli 2023, terjadi aksi penusukan di stasiun kereta bawah tanah Sillim Exit 4, Seoul sekitar pukul 2 siang waktu setempat.

Korban penusukan yang tidak dikenal pelaku, berjumlah 4 orang. Korban pertama meninggal, karena ditusuk 13 kali di leher dan wajah. Sementara tiga lainnya, luka-luka.

Sebelum melakukan aksi kejinya, pelaku berusia 30 tahunan itu sempat melakukan factory reset HP dan merusak laptopnya dengan palu. Agar polisi tak bisa menemukan informasi yang ditelusuri pelaku di media maya.

3 Agustus 2023, seorang pria menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki. Dia kemudian mengamuk dan menikam orang secara membabi buta di dekat stasiun kereta bawah tanah di Kota Seongnam, wilayah selatan Seoul.

Baca juga : Para Jenderal Jatuh Hati Kepada Ganjar

Aksi brutal ini mengakibatkan 14 orang luka-luka, dua di antaranya kritis.

Pelaku yang berusia 23 tahun, langsung ditangkap polisi di lokasi kejadian.

Juru Bicara Polisi di Distrik Bundang Seongnam mengungkap, tersangka merupakan seorang pemuda yang putus sekolah.

Dia didiagnosis menderita skizofrenia atau gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

Baca juga : Menkominfo Minta Sosialisasi IMEI Ditingkatkan Demi Keamanan

Pelaku diketahui tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

4 Agustus 2023, polisi Korsel menahan seorang pria yang diduga menikam seorang guru SMA Songchon di Kota Daejeon dengan pisau.

Ironisnya, serangan itu terjadi beberapa jam setelah Presiden Yoon Suk-yeol menyerukan tindakan penegakan hukum yang sangat kuat, untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap aspek keselamatan publik.

Presiden Yoon menggambarkan tragedi tabrak lari penusukan di Seongnam pada 3 Agustus 2023, sebagai serangan teroris terhadap warga negara yang tidak bersalah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.