Dark/Light Mode

Pasca Tragedi Penembakan Nahel

WNI Di Prancis Aman

Sabtu, 1 Juli 2023 08:17 WIB
Ameena Abdula mengangkat plakat buatannya falam aksi solidaritas untuk Nahel M yang diadakan di Nanterre, Prancis, Jumat, 30 Juni 2023. (Foto Reuters/Sarah Meyssonnier)
Ameena Abdula mengangkat plakat buatannya falam aksi solidaritas untuk Nahel M yang diadakan di Nanterre, Prancis, Jumat, 30 Juni 2023. (Foto Reuters/Sarah Meyssonnier)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyebutkan, sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak atau terlibat dalam kerusuhan di Prancis. Insiden itu dipicu penembakan oleh polisi terhadap pemuda 17 tahun, Nahel M.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, kemarin, KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian Kota Nanterre serta simpul-simpul masyarakat.

Baca juga : Tanggung Jawab Penyuluh Pertanian Berada Di Pemda, Bukan Di Kementan

Telah terjadi kerusuhan di berbagai lokasi di Perancis. Kerusuhan ini dipicu tindakan polisi yang menembak mati pemuda Prancis keturunan Aljazair, Nahel (17 tahun) ketika tdk mengikuti perintah untuk berhenti pada Selasa, 27 Juni 2023, di kota Nanterre (pinggir Paris).

Kerusuhan menyebar ke daerah pinggiran kota Paris lainnya, di Seine-Saint Denis, Villeurbanne, dan juga di kota-kota besar lainnya termasuk Nantes dan Toulouse hingga Rabu (28/6) malam hari.

Baca juga : PIDI 4.0 Dorong Pengembangan AI Di Ekosistem Industri

"KBRI Paris telah berkoordinasi dg kepolisian kota Nanterre serta simpul simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak atau terlibat kerusuhan tersebut," kata Judha Nugraha dalam pesannya.

Kerusuhan meletus di Prancis setelah polisi menembak mati pemuda Prancis keturunan Aljazair, Nahel (17), karena ia tidak mengikuti perintah berhenti untuk pemeriksaan lalu lintas pada Selasa (27/6) di Kota Nanterre di pinggiran Paris.

Baca juga : Kemlu Fasilitasi Pemulangan 9 WNI Korban TPPO Di Myanmar

Lebih dari 800 orang telah ditangkap di seluruh Prancis, dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi dilaporkan terjadi di banyak kota termasuk Paris, Bordeaux, Lyon, Roubaix, Marseille. dan Lille. Para pengunjuk rasa membakar berbagai bangunan dan merusak properti publik.

Bangunan umum termasuk sekolah juga menjadi sasaran, dan belasan bus umum dibakar di wilayah Paris. Sebanyak 942 bangunan menjadi sasaran, 2.000 kendaraan dibakar, dan total 3.880 kebakaran terjadi dalam semalam.  Demikian pemberitaan Le Figaro mengutip pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.