Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ukir Sejarah, Resepsi Diplomatik Indonesia Digelar di Gedung Senat AS

Sabtu, 21 September 2019 11:43 WIB
Suasana resepsi diplomatik Indonesia di Gedung Senat AS (Foto: KBRI Washington DC)
Suasana resepsi diplomatik Indonesia di Gedung Senat AS (Foto: KBRI Washington DC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyelenggaraan Resepsi Diplomatik dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI di ibu kota Amerika Serikat, Washington DC tahun ini agak berbeda dari biasanya.

Jika selama ini Wisma Indonesia menjadi lokasi penyelenggaraan, pada resepsi tahun ini, Gedung Senat AS di Capitol Hill yang sangat bersejarah, dipilih menjadi tempat resepsi untuk memperingati HUT ke-74 kemerdekaan RI. Sekaligus merayakan 70 tahun hubungan diplomatik RI-AS yang jatuh pada tahun ini.

Lebih dari 300 undangan, hadir di gedung tempat bekerja para senator dan anggota kongres AS ini. Di samping para Duta Besar dari negara-negara ASEAN dan beberapa negara sahabat, hadir pula perwakilan dari pemerintah AS.

Tampak antara lain Assistant Secretary of State for Educational and Cultural Affairs Marie Royce, Assistant Secretary of Defense for Indo-Pacific Security Affairs Randall G Schriver, dan Duta Besar Nathan Sales, serta Act. Under Secretary of State for Security, Democracy, and Human Rights/Coordinator for Counterterrorism.

Di antara anggota kongres yang hadir adalah Ted Yoho (R-FL), John Shimkus (R-IL), dan Don Bacon (R-NE). Hadir pula Senator Tammy Duckworth (D-IL) yang juga anggota Senate Armed Services Committee.

Acara diawali dengan masuknya Color Guards Angkatan Laut Indonesia dan AS, yang membawa bendera Indonesia dan Amerika Serikat. Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan "Star Spangled Banner" yang dengan sangat merdu dikumandangkan secara a cappella (tanpa iringan musik) oleh Shakila Stevenson, penyanyi diaspora Indonesia asal Maluku, menambah khidmat suasana pembukaan acara.

“Di tempat bersejarah ini, bertepatan dengan 70 tahun perayaan hubungan bilateral RI-AS, saya ingin mengingatkan kontribusi paling penting dari AS untuk Indonesia. Yaitu dukungannya terhadap Indonesia, dalam mempertahankan kemerdekaan melalui pengakuan internasional. Banyak diplomat dan juru runding AS terlibat dalam Komite Jasa Baik untuk Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan Komite Tiga Negara yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” ungkap Duta Besar (Dubes) RI untuk AS, Mahendra Siregar.

Baca juga : Promosikan Produk RI, Trade Expo Indonesia Siap Digelar Oktober Mendatang

“Peran Kongres AS juga sangat besar dalam mengirimkan pesan kepada pemerintah kolonial saat itu, agar serius mengalihkan kekuasaan kepada Indonesia, jika bantuan Marshall Plan ingin tetap diteruskan,” lanjutnya menegaskan.

Dubes Mahendra Siregar yang malam itu mengenakan pakaian nasional Teluk Belanga, juga menyampaikan kemajuan Indonesia di bidang politik sebagai negara demokrasi presidensial terbesar dunia, dengan masyarakat yang majemuk dan toleran.

“Indonesia sejak awal pendiriannya, mengakui pentingnya kerja sama internasional. Termasuk, kerja sama bilateral dengan AS. Terlebih, saat ini Presiden Joko Widodo telah berkomitmen untuk memperkuat ekonomi dan pembangunan SDM, investasi infrastruktur, dan good governance,” tambahnya, sambil menggarisbawahi kemajuan kerja sama lainnya, termasuk pertahanan RI- AS.

Marie Royce, Assistant Secretary of State for Educational and Cultural Affairs, Kementerian Luar Negeri AS, menggarisbawahi pentingnya terus mengembangkan kemitraan RI-AS di berbagai bidang. Termasuk, program-program pertukaran pendidikan, professional, budaya, dan olahraga.

“Lebih dari 10 ribu masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam program pertukaran RI-AS. Sebagai bagian dari perayaan 70 tahun hubungan pertukaran berbagai ide antara Indonesia dan AS, Kedubes AS di Jakarta menyediakan 70 beasiswa jenjang master melalui Fulbright”, terang Marie Royce.

“Dalam rangka perayaan 70 tahun hubungan Indonesia-Amerika Serikat bulan depan, akan ada kunjungan program Youth Ambassadors. Ini adalah bentuk kolaborasi antara program Outstanding Youth for the World (OYTW) Pemerintah Indonesia, dengan program International Visitor Leadership Program (IVLP) Pemerintah AS. Semoga, jumlah pelajar Indonesia di AS makin bertambah," sambungnya.

Indonesia-AS memiliki kerja sama pertahanan yang solid di semua matra. Ada kegiatan menerbangkan F-16 bersama di Angkatan Udara, latihan tahunan Angkatan Laut RI-AS, dan Garuda Shield bagi Angkatan Darat.

Baca juga : Dukung Perdamaian Papua, Diaspora Indonesia di Finlandia Gelar Doa Bersama

"Hubungan pertahanan memiliki pondasi yang kuat dan berpotensi besar untuk tumbuh, juga kerja sama lainnya termasuk counter terrorism. Kami berharap Indonesia dapat mengambil manfaat dari itu semua,” ujar Assistant Secretary of Defense for Indo-Pacific Security Affairs, Randall G Schriver, mewakili Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

Sementara Senator Tammy Duckworth menilai, 70 tahun hubungan diplomatik merupakan tonggak sejarah untuk melihat ke depan. Ia menegaskan, Indonesia merupakan pemimpin di Kawasan Asia Tenggara dan mitra penting bagi AS dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin global.

"Malam ini menjadi kick-off kemitraan untuk semua isu yang penting bagi kedua negara. Seperti pembangunan ekonomi, hubungan budaya, juga bidang-bidang lain termasuk mengenai kebebasan navigasi di Kawasan Asia Pasifik. AS membutuhkan sebanyak mungkin teman di dunia,” ujar Duckworth.

Sedangkan Congressman Don Bacon mengatakan, strategic partnership dibuat agar Indonesia dan AS dapat lebih dekat secara ekonomi, diplomatik, budaya, dan keamanan internasional.

"Dunia kita menjadi tempat yang lebih baik jika Indonesia dan AS berjuang bersama. Seiring dengan terus berkembangnya demokrasi dan tumbuhnya masyarakat kelas menengah di Indonesia, saya lihat Indonesia memiliki masa depan yang semakin baik,” tutur Don Bacon, yang juga memuji Indonesia sebagai negara besar yang berhasil mengelola keberagamannya.

Iringan Gamelan Jawa dan berbagai lagu tradisional Jawa, yang dibawakan langsung oleh kelompok Gamelan KBRI Washington, menambah nuansa khas Indonesia selama berjalannya resepsi.

Para tamu juga dimanjakan dengan berbagai hidangan Tanah Air seperti gado-gado, nasi goreng, sate ayam dan sate sapi, serta tempe. Onde-onde, wajik, lapis legit, dan kue pandan rupanya juga cukup menggoda selera para tamu.

Baca juga : Sah, Indonesia Jadi Tuan Rumah APRCE 2021

Sebelum meninggalkan resepsi, seluruh tamu undangan diberikan bingkisan kopi khas Indonesia.

“Persembahan musik tradisional, makanan, dan kue-kuenya, semua sangat mengesankan. Kombinasi yang pas. Kalian mempersiapkannya dengan profesional!” komentar Patrick, wakil dari Kantor Walikota Washington, DC sambil tersenyum dan mengacungkan jempol tangannya.

Ruangan Kennedy Caucus di Russell Senate Building yang menjadi tempat acara resepsi adalah ruangan pertemuan tertua di Senat AS. Dibangun pada tahun 1909, ruangan ini pernah menjadi tempat pertemuan dan dengar pendapat sejumlah isu penting.

Antara lain investigasi tenggelamnya Kapal Titanic (1912), investigasi Pearl Harbor (1946), dan isu Watergate (1973-1974).

Nama Kennedy ditetapkan sebagai nama ruangan tersebut oleh Senat AS pada tahun 2009, untuk menghormati 3 bersaudara Kennedy (John, Robert, dan Edward) yang pernah bertugas sebagai senator.  [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.