Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Buang Air Limbah PLTN Fukushima Ke Laut, Jepang Panen Protes
Sabtu, 26 Agustus 2023 03:32 WIB
Sebelumnya
Terpisah, Periset Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif, Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, dari sisi sains, pelepasan air yang sudah diolah dari fasilitas nuklir, sebetulnya tidak ada masalah. Karena air yang terkontaminasi itu sudah melalui proses pemurnian untuk menghilangkan sebagian besar kandungan radioaktif.
“Sehingga, yang tersisa hanya tritium, isotop radioaktif dari hidrogen, yang sulit dihilangkan air,” kata Djarot.
Baca juga : Tak Khawatir Limbah Nuklir Jepang, Warga Hong Kong Santai Makan Sushi
Dia menambahkan, jika jumlahnya tidak melebihi batas wajar, tritium tidak berbahaya. Apalagi, itu dimonitor langsung Badan Pengawas Tenaga Nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (IAEA), yang juga melibatkan orang Indonesia.
Pelepasan tritium, lanjutnya, dilakukan hampir di semua PLTN yang beroperasi secara normal. Yang penting, konsentrasinya rendah.
Baca juga : Jepang Mulai Buang Limbah Radioaktif PLTN Fukushima Ke Samudera Pasifik
Hasil tes Tokyo Electric Power (TEPCO) yang dirilis Kamis (24/8) menyebut, limbah PLTN Fukushima mengandung sekitar 63 becquerel tritium per liter. Angka ini masih di bawah batas aman kandungan radioaktivitas pada air minum, yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang berjumlah 10 ribu becquerel per liter.
“Hasil analisis independen yang dipublikasikan IAEA setali tiga uang. Konsentrasi tritium terkonfirmasi jauh di bawah standar,” jelasnya.
Baca juga : Danpuspom TNI: Mayor Dedi Unjuk Kekuatan, Berupaya Pengaruhi Proses Hukum
Djarot menambahkan, ada syarat tertentu untuk melepaskan limbah nuklir secara aman. Salah satunya, limbah radioaktif PLTN Fukushima yang jumlahnya sudah melebihi 1,3 juta meter kubik, tidak bisa langsung dilepaskan semua. Tapi bisa dicicil dalam jangka 30 tahun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya