Dark/Light Mode

Jepang Mulai Buang Limbah Radioaktif PLTN Fukushima Ke Samudera Pasifik

Kamis, 24 Agustus 2023 13:57 WIB
Jepang resmi membuang limbah radioaktif batch 1 ke Samudera Pasifik, mulai hari ini, Kamis (24/8). (Foto: Japan Today)
Jepang resmi membuang limbah radioaktif batch 1 ke Samudera Pasifik, mulai hari ini, Kamis (24/8). (Foto: Japan Today)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Jepang mulai membuang limbah radioaktif batch 1 dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, yang pernah mengalami kerusakan akibat tsunami yang dipicu gempa M9,0 pada 2011, ke Samudera Pasifik.

Bagi sebagian masyarakat dunia, langkah ini terbilang kontroversial lantaran dianggap mencemari lingkungan. Namun, bagi Jepang, ini adalah tonggak sejarah perjuangan melawan limbah radioaktif yang semakin meningkat.

"Pembuangan limbah ini sangat mendesak dan tidak bisa ditunda," ujar Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.

Saat ini, kapasitas tangki limbah PLTN Fukushima sudah terisi 98 persen, dengan volume 1,37 juta ton.

Dalam kondisi ini, tangki-tangki yang menutupi sebagian besar kompleks pabrik, harus dikosongkan. Demi membangun fasilitas baru yang diperlukan untuk proses decommissioning.

Akhir tahun ini, Jepang berencana membuang serpihan kecil lelehan puing dari reaktor nomor 2, menggunakan lengan robot raksasa yang dikendalikan dari jarak jauh.

Proses Pembuangan

Dalam sebuah tayangan live video dari ruang kendali di pembangkit listrik Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO) yang merupakan operator PLTN Fukushima, seorang staf tampak menyalakan pompa air laut dengan mengklik mouse. Menandai dimulainya proyek kontroversial, yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa dekade.

Baca juga : Jepang Mau Buang Air Limbah Nuklir Ke Laut, Warga Korsel Panik Borong Garam

“Pompa Air Laut A diaktifkan,” begitu kata operator utama, seperti dikutip Japan Today, Kamis (24/8).

TEPCO mengkonfirmasi, pompa air laut diaktifkan pada pukul 13.03 waktu setempat. Pembuangan air limbah tambahan, diaktifkan 20 menit setelah pompa pertama.

Pompa yang diaktifkan pada Kamis (24/8), mengirimkan limbah radioaktif batch 1 yang telah diencerkan dan diolah dari kolam pencampuran ke kolam sekunder, 10 menit kemudian. Limbah itu kemudian bergerak melalui terowongan bawah laut, hingga sejauh 1 kilometer (0,6 mil) dari pantai.

Limbah ini diprediksi butuh waktu sekitar 30 menit, untuk keluar dari terowongan.

Selama proses pembuangan limbah radioaktif, operator memeriksa data dan progress pada empat monitor yang menunjukkan volume air, kondisi pompa, dan tanda peringatan.

"Pembuangan limbah radioaktif pada hari ini, dimulai dari skala kecil, untuk menjamin aspek keamanan," ujar Eksekutif TEPCO Junichi Matsumoto.

Sejauh ini, proses pembuangan limbah radioaktif batch 1 dilaporkan berjalan lancar.

Baca juga : Lampaui Target Laba 2022, PLN Nusantara Power Perkuat Kerja Sama Investasi

Akhir Maret 2024, TEPCO berencana membuang limbah radioaktif sebanyak 31.200 ton, dengan mengosongkan 10 tangki. 

Ditentang Nelayan

Kelompok nelayan Jepang menentang pembuangan limbah radioaktif, karena takut merusak reputasi makanan laut mereka.

China dan Korea Selatan (Korsel) juga telah mengungkapkan kekhawatiran, sehingga masalah ini mencuat sebagai persoalan politik dan diplomatik.

Namun, pemerintah Jepang dan TEPCO bersikeras mengatakan, limbah tersebut harus dibuang untuk memberikan ruang bagi penghentian pembangkit listrik. Serta mencegah kebocoran yang tidak disengaja.

Diyakini Aman

Proses pengolahan dan pengenceran, diyakini telah membuat limbah radioaktif itu menjadi lebih aman, dibanding standar internasional. Dampaknya terhadap lingkungan, diramal sangat kecil.

Namun, sejumlah ilmuwan mengingatkan pentingnya memperhatikan dampak jangka panjang sisa radioaktif dosis rendah, dari aktivitas pembuangan limbah ini.

Terkait hal ini, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi mengatakan, tim ahli lembaganya telah berada di lapangan untuk menjadi mata komunitas internasional.

Baca juga : Hormati Piagam Deklarasi!

“Mereka memastikan, pelepasan limbah radioaktif Fukushima dilakukan sesuai rencana, mengikuti standar keselamatan IAEA,” kata Mariano Grossi dalam pernyataannya, Kamis (24/8).

Badan PBB tersebut juga mengatakan, akan segera meluncurkan situs resmi untuk menyediakan data langsung mengenai pelepasan limbah radioaktif Fukushima.

IAEA dipastikan hadir di lokasi, selama proses pembuangan limbah.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.