Dark/Light Mode

Tak Khawatir Limbah Nuklir Jepang, Warga Hong Kong Santai Makan Sushi

Jumat, 25 Agustus 2023 19:11 WIB
Antrean warga Hong Kong di resto Sushiro di Distrik Sheung-wan, Jumat (25/8). (Foto: Reuters via CNA)
Antrean warga Hong Kong di resto Sushiro di Distrik Sheung-wan, Jumat (25/8). (Foto: Reuters via CNA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Hong Kong tampaknya tidak mengkhawatirkan dampak limbah nuklir PLTN Fukushima Daiichi, yang dibuang Jepang ke Samudera Pasifik, mulai Kamis (24/8).

Terbukti, sedikitnya 20 orang rela antre di resto sushi yang menggunakan sistem conveyor belt, Sushiro di Distrik Sheung wan, Jumat (25/8) pukul 10.30 waktu setempat.

Puluhan pelanggan, juga datang pada pukul 12 siang. Mereka menunggu satu jam, untuk bisa menyantap sushi.

"Saya tidak terlalu mengkhawatirkan radiasi,” kata Verita (22), salah satu pengunjung resto Sushiro, seperti dikutip Reuters.

“Moderasi adalah kunci dalam segala hal, bukan? Sekadar makan sushi, mestinya tidak menimbulkan risiko yang signifikan," imbuhnya.

Baca juga : Mega Bantah Sedang Panik

Billy Tse (20) juga berpendapat sama. Dia bahkan mengatakan, masyarakat Hong Kong mungkin sudah mengkonsumsi air yang terkontaminasi oleh emisi nuklir China.

“Saya pribadi, tidak akan mengkhawatirkan masalah seperti mengkonsumsi seafood mentah dari Jepang. Bahkan, jika Jepang membuang air limbah nuklir, saya akan tetap datang ke sini untuk makan," ucapnya santai.

Di supermarket Hong Kong, sashimi dan makanan laut diberi label yang jelas berdasarkan tempat asalnya. Terpantau banyak produk seafood yang berasal dari Argentina, Kanada, dan Norwegia.

Pemerintah Hong Kong mulai memberlakukan larangan impor terhadap produk makanan laut dari 10 wilayah Jepang, sejak Kamis (24/8).

Pihak berwenang mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya preventif untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Baca juga : Pengolahan Sampah Berkelanjutan Di Bantar Gebang, Pertamina Dorong Kolaborasi Multi Stakeholder

Meski begitu, kota yang dikuasai China ini mengizinkan impor makanan laut dari 13 wilayah Jepang lainnya. Namun, produk makanan tersebut harus menjalani pengujian dan pemantauan secara ketat.

"Level radiasinya harus diumumkan secara online," demikian pernyataan otoritas Hong Kong.

Sebagai pasar ekspor pertanian dan perikanan terbesar kedua Jepang setelah China daratan, Hong Kong memiliki banyak resto Jepang yang populer.

Sementara Negeri Sakura, merupakan tujuan liburan favorit bagi banyak orang di Hong Kong.

China Sewot

Langkah Jepang membuang limbah nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik, mulai Kamis (24/8), dikecam habis oleh China.

Baca juga : Zulhas Akui KIB Bubar, Komunikasi Tinggal Kontak-kontakan Saja

Mereka menyebut Jepang egois dan tidak bertanggung jawab.

Buntut dari pembuangan limbah nuklir ini, China Daratan memutuskan menangguhkan impor semua produk akuatik yang berasal dari Jepang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.