Dark/Light Mode

Hazza Al Masouri, Astronot Pertama UEA Meroket ke Antariksa

Senin, 23 September 2019 20:41 WIB
Hazzaa Al Masouri (Foto Hareetz)
Hazzaa Al Masouri (Foto Hareetz)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hazza Al Mansouri menjadi astronot Uni Emirat Arab (UEA) pertama yang meroket ke luar angkasa. Dia akan menjalankan misi sepekan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada Rabu (25/9). Mantan pilot berusia 35 tahun ini merupakan kandidat yang berhasil lolos seleksi dari ribuan pelamar.

Hazzaa mengaku dia menjalankan mimpi yang nyaris mustahil dan segera memasukkan namanya di catatan sejarah UEA. Hazzaa adalah satu dari 4.022 orang dari 38 bidang pekerjaan yang mendaftar dalam program astronot pertama yang diluncurkan Mohammed Bin Rashid Space Centre (MBRSC) pada Desember 2017.

Baru dua orang dari jazirah Arab yang pernah ke luar angkasa. Mereka adalah Pangeran Sultan bin Salman Abdulaziz al Saud dari Arab Saudi dan Muhamed Faris dari Suriah. Keduanya menjalani misi luar angkasa pada 1980an.

Penerbangan Hazzaa disebut sebagai batu loncatan bagi UEA di sektor ilmu luar angkasa. UEA juga sedang menggodok program mengirim orang ke Marks pada 2021. Jika sukses, ini menjadi hadiah untuk HUT ke-50 UEA.

Pada awal 1970-an, Sheikh Zayed, Bapak Pendiri UEA, pernah menggelar pertemuan dengan fokus utama proyek antariksa. 40 tahun kemudian, Badan Antariksa UEA didirikan. Pada Oktober tahun lalu, untuk pertama kalinya satelit buatan UEA, KhalifaSat, diluncurkan ke antariksa. Badan Antariksa UEA juga berkeinginan untuk membangun koloni manusia di Mars pada 2117.

"Saya bangga bisa mewakili UEA dan negara-negara Arab di ISS," kata Hazzaa. Dia juga mengaku sangat bangga karena bisa mewujudkan sejarah sebagai astronot pertama dari UEA.

Baca juga : Agus Ali Nurdin, Petani Beromzet Rp 500 Juta per Bulan

“Misi ini menjadi batu loncatan bagi saya secara personal dan bagi UEA,” paparnya. Dia mengungkapkan banyak keuntungan ketika UEA dan dunia arab masuk ke industri antariksa. Tujuan utamanya adalah untuk generasi muda mendatang.

"Mereka akan melihat ambisi dan mimpi kita menjadi astronot Arab di antariksa menjadi kenyaataan," paparnya.

Pemimpin UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum merasa bangga dengan pencapaian Hazzaa. "Dia membuat sejarah yang membanggakan bagi kami semua," puji Sheikh Mohammed dikutip BBC.

Sebelum berangkat, Hazzaa menjalani pelatihan di Yuri Gagarin Cosmonaut Training Centre di Moskow, Rusia. Berbagai simulasi dan pelatihan telah dijalaninya. Hazzaa berangkat ke ISS dengan wahana antariksa Soyuz-MS 15 dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan dan kembali ke bumi dengan Soyuz-MS 12.

"Kita telah menjalani banyak pelatihan. Itu sebagai bentuk tanggung jawab untuk mewakili UEA di ISS," ujarnya.

Ia mengungkapkan, tantangan terberat saat pelatihan di Rusia adalah bahasa dan cuaca.

Baca juga : Gagal Lawan Mayweather, Pacman Ladeni Mikey Garcia

"Pengalaman latihan menjadi astronot sangat berbeda dengan pengalaman menjadi pilot," ujarnya.

Semenjak kecil, Hazzaa memang sudah tertarik dengan sains berkaitan dengan antariksa. 

"Saya mulai kerap melihat bintang sejak kecil,” kenangnya.

Setelah belajar penerbangan di universitas, dia kemudian bergabung dengan militer dan menjadi pilot.

Hazzaa akan terbang ke ISS bersama astronot Amerika Serikat Jessica Meir dan astronot Rusia Oleg Skripochka. Selama di ISS, dia akan menjalani eksperimen sains dan mempersembahkan tur di ISS dalam bahasa Arab bagi pemirsa di bumi.

“Saya akan kembali dengan pengetahuan dan pengalaman yang bisa dibagi dengan semua orang,” ujar Hazzaa. 

Baca juga : Tambah Suplai Poin, Isi Pertamax Turbo Makin Gampang

Hazza akan membawa foto keluarga ke ISS dan mengibarkan bendera UEA. Dia juga akan membawa fotor bersama Sheikh Zayed dan astronot Apollo. “Ini salah satu foto yang menginspirasi saya dan mampu mendorong mimpi saya menjadi kenyataan,” ujarnya.

Ia juga membawa benih dan buku Sheikh Mohammed berjudul, My Story. Makanan khas UEA juga dipersiapkan, seperti balaleet. 

Sementara itu, profesor sejarah Jorg Matthias Determaan, penulis buku Space Science and the Arab World, mengungkapkan pendiri UEA yang tertarik dengan program antariksa Apollo menginspirasi pemimpin UEA saat ini.

“UEA merupakan negara muda yang berdiri pada 1971 berada pada pertarungan antariksa pada Perang Dingin,” katanya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.