Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Partai Demokrat Ajukan Pemakzulan Trump

Rabu, 25 September 2019 11:07 WIB
Nancy Pelosi mengumumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump. (Foto ABC)
Nancy Pelosi mengumumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump. (Foto ABC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota parlemen dari kubu Demokrat, Selasa (24/9), mengajukan pemakzulan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurut Demokrat, Trump menyalahgunakan kekuasaannya dengan meminta bantuan asing untuk merusak citra politisi Demokrat, yang juga rival politik Trump, Joe Biden. 

Cara Trumpp adalah dengan meminta Ukraina menyelidiki dugaan korupsi anak Biden, Hunter Biden. Tudingan Trump disebut kubu Demokrat sebagai tuduhan yang dibuat-buat.

Permohonan pemakzulan Trump dilakukan di tengah rangkaian jadwal kampanye pencalonan Trump kembali dalam pilpres 2020. Menurut Ketua DPR AS Nancy Pelosi, pengajuan pemakzulan untuk Trump dikarenakan Trump sudah melanggar konstitusi AS.

"Perbuatan yang dilakukan Trump memperlihatkan dia tidak jujur dan mengkhianati sumpah jabatan, keamanan nasional, dan integritas pemilihan umum kita," kata Nancy Pelosi dikutip Reuters.

"Maka dari itu, saya mengumumkan Dewan Perwakilan akan melakukan penyelidikan resmi untuk proses pemakzulan," lanjut Pelosi.

Baca juga : Menziarahi Non Muslim

"Presiden harus dapat dipercaya. Dan tidak ada yang lebih tinggi dari hukum," tegasnya.

Menanggapi kabar pengajuan pemakzulan dirinya, Trump mencuit bahwa tindakan tersebut sebagai "isu sampah."

Sebelumnya Pelosi mendapat laporan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dimintai tolong lewat panggilan telepon pada 25 Juli lalu. Dia diminta menyelidiki Biden dan putranya, yang bekerja di perusahaan penggalian gas alam di Ukraina. Trump berjanji akan merilis tramskrip pembicaraan yang dimaksud. Ia mengakui membahas Biden dalam sambungan telepon, namun membantah telah mengancam akan menahan bantuan sebesar 400 juta AS untuk Ukraina jika Zelensky tidak membantu menyelidiki tindak tanduk Biden.

Meski demikiam, Pelosi dan enam komite Kongres kini sudah menjalankan penyelidikan dan akan menentukan apakah Komite Peradilan DPR akan melanjutkan penyelidikan pemakzulan menjadi rancangan undang-undang keputusan pemakzulan.

Pihak Republik menuduh Pelosi dan rekan-rekannya sengaja mempolitisasi situasi. Pemimpin mayoritas Senat dari Republik Mitch McConnell menyebut langkah Pelosi "terlalu tergesa-gesa" karena langsung mengajukan penyelidikan pemakzulan sebelum bukti transkrip telepon dirilis.

Baca juga : Hanoman Obong dan Pembakaran Hutan

"Jelas bahwa pihak Demokrat tidak bertugas demi memperbaiki kehidupan rakyat AS, tapi malah ambisi memakzulkan selama tiga tahun terakhir," ujar McConnell.

Perkara ini bersal dari laporan seorang pengadu yang identitasnya dirahasiakan, yang bekerja sebagai agen intelijen AS. Saat itu, Trump dilaporkan mendesak Zelensky untuk menyelidiki dugaan korupsi yang diduga dilakukan Hunter. Anak Biden itu memang menjadi anggota komisaris perusahaan energi Ukraina. Meski begitu, Trump tidak mempunyai bukti awal dugaan korupsi yang dilakukan Hunter.

Biden adalah salah satu kandidat terkuat penantang Trump untuk bersaing dalam pemilihan presiden pada tahun depan. Laporan itu sampai ke tangan Kongres. Ternyata setelah diusut, Trump sudah delapan kali mendesak Zelensky untuk mengabulkan  permintaannya.

Pelosi sudah menyatakan tidak setuju dengan langkah pemakzulan, karena dia dan Partai Demokrat sedang fokus untuk mempersiapkan pemilu dan pilpres 2020. Namun, pandangannya berubah setelah tujuh politikus moderat dari partainya memutuskan mendukung langkah itu.

Alhasil, setelah pemungutan suara, sebanyak 170 dari 235 anggota DPR AS mendukung pemakzulan terhadap Trump. "Pemerintahan Trump sudah mengabaikan keamanan nasional dan intelijen kita, dan perlindungan terhadap para pengadu. Saya ikut merumuskan undang-undang perlindungan pengadu pada 1990-an untuk memastikan mereka," kata Pelosi.

Baca juga : PHE Prioritaskan Penanganan Sumur YYA

Sebagian besar kandidat capres dari Partai Demokrat mendukung upaya penyelidikan pemakzulan Trump. Beberapa dia adalah Elizabeth Warren, Bernie Sanders, Kamala Harris, Cory Booker, Amy Klobuchar, Beto O’Rourke, Pete Buttigieg dan Julian Castro. Namun, langkah ini bisa saja berbalik merugikan Demokrat jika pemilih melihat bahwa tuduhan kepada Trump "terlalu berlebihan."

Sebelumnya, Partai Republik pernah kehilangan banyak suara setelah berusaha mengupayakan pemakzulan kepada Bill Clinton pada 1998. 

Trump terbukti awet di posisinya sejak Januari 2017, meski berbagai tuduhan dan skandal dilemparkan kepadanya. Trump menegaskan dia akan mengeluarkan transkrip penuh dan tanpa edit untuk menunjukkan kejujurannya. Sementara Demokrat meminta pihak intelijen AS memberikan informasi mengenai kabar pembicaraan Trump dengan Zelensky.

Sementara Ketua Komite Intelijen DPR AS Adam Schiff mengatakan  sudah menghubungi pengacara si pengadu dan menyebut si pengadu siap bersaksi pekan ini. Sementara Trump menjamin bahwa transkrip pembicaraan dia dengan Zelenksy "sepenuhnya normal" dan tidak ada permintaan diam-diam.

"Kalau anda baca transkripnya nanti, anda akan mengerti. Pembicaraan itu sangat biasa dan sangat menarik," klaim Trump. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.