Dark/Light Mode

Kemlu Boyong Dubes Negara Sahabat Kunjungi Pabrik Kopi Banaran

Selasa, 3 Oktober 2023 12:16 WIB
sejumlah duta besar dubes negara sahabat mengunjungi pabrik kopi Banaran milik PT Perkebunan Nusantara IX PTPN IX, Senin, 2 Oktober 2023. (Foto Harian Rakyat Merdeka)
sejumlah duta besar dubes negara sahabat mengunjungi pabrik kopi Banaran milik PT Perkebunan Nusantara IX PTPN IX, Senin, 2 Oktober 2023. (Foto Harian Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) bersama sejumlah duta besar (dubes) negara sahabat mengunjungi pabrik kopi Banaran milik PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX), Senin (2/10). Rombongan disambut langsung Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Dwi Sutoro.

Dwi yang juga menjabat sebagai Ketua Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, menyebut kunjungan para dubes tersebut menjadi bagian dari dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atas diplomasi kopi yang dijalankan Kemlu.

"Kedatangan senior-senior ini, termasuk para duta besar di sini adalah bagaimana menyambungkan apa yang kita lakukan dari hulu ke hilir sehingga mendapatkan manfaat mengenai bisnis kopi ke depan," jelasnya.

Direktur Eropa II Kemlu Winardi Hanafi Lucky menjelaskan, ada 132 perwakilan luar negeri yang kini fokus menjalankan misi diplomasi ekonomi. Diplomasi kopi menjadi salah satu strategi untuk mempromosikan potensi pertanian Tanah Air ke mancanegara.

Baca juga : Dubes Amerika Serikat Sung Kim Penggemar Berat Tempe Indonesia

"Ada beberapa negara atau kawasan di Eropa yang memberikan standar yang agak tinggi. Itu merupakan pekerjaan rumah bagi kita semua, bagaimana kita bisa meningkatkan dan mempertahankan kualitas kopi sesuai standar yang ditetapkan negara di Eropa. Kita juga harus mempertahankan kapasitas produksi, karena itu jadi salah satu faktor yang membangun trust," jelas Lucky dalam keterangan tertulisnya.

Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia Fekadu Beyene Aleka mengapreasi proses pengolahan kopi yang dilakukan PTPN IX di Pabrik Kopi Banaran. Perusahaan plat merah itu dinilai berhasil tak cuma dalam menyerap hasil kopi dari perkebunan rakyat tapi juga ikut melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pengolahan kopi.

"Saya rasa ini sangat menarik untuk melihat proses pengolahan kopi di Pabrik kopi Banaran dan ini sangat menginspirasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Dubes Aleka mengungkapkan sejumlah kesamaan antara industri kopi di Ethiopia dan Indonesia. Di dua negara beda benua itu, kopi tak cuma jadi komoditas dengan potensi ekonomi tapi punya nilai budaya tersendiri.

Baca juga : KIM Belum Bahas Cawapres Prabowo, Masih Nunggu Partai Lain Merapat

"Saya rasa kita bisa bekerja sama, belajar bersama, untuk meningkatkan kualitas kopi di pasar global," tambahnya.

Salah satu pegiat diplomasi kopi, Dubes Indonesia untuk Swedia (2016-2020) Bagas Hapsoro menyatakan apresiasinya kepada PTPN IX yang terus berupaya menunjukkan kinerjanya membuat kopi semakin berkualitas dan mendunia. Kinerja ini tidak lepas dari peranan Kementerian BUMN.

”Tantangan dari hulu sampai hilir besar, namun gebrakan mampu mempertahankan kualitas kopi Indonesia yang sudah mendunia,” ujar Bagas Hapsoro.

Dalam kesempatan tanya jawab, pegiat diplomasi kopi lainnya Prayono Atiyanto menyatakan, langkah-langkah konkret PTPN IX sangat tepat dalam menghadapi dunia perkopian yang sedang mengalami situasi tidak baik-baik saja.

Baca juga : Kejagung Bidik Wilmar

"Banyaknya hambatan perdagangan, munculnya standar lingkungan baru menghendaki terobosan khusus agar kopi Indonesia semakin berjaya," ujar Prayono.

Dalam diskusi dengan para dubes negara sahabat, Dwi Sutoro menjelaskan skema program Makmur yang diusung  Menteri BUMN dalam program PMO Kopi Nusantara.

“Dalam PMO Kopi Nusantara, kami membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, dimana fokus kami adalah meningkatkan produktivitas petani. Kami pemberian akses terhadap agro-input seperti pupuk non-subsidi dan bibit, pembiayaan, pendampingan budidaya, hingga pemasarannya,” ungkap Dwi Sutoro.

Dia kemudian mengajak agar negara penghasil kopi seperti Ethiophia juga bisa membangun ekosisten bisnis berkelanjutan yang sama agar kesejahteraan petani terus meningkat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.