Dark/Light Mode

Seniman Ukraina Lawan Invasi Ukraina Lewat Pameran Seni Di IFI Wijaya, Jaksel

Jumat, 28 Juli 2023 09:37 WIB
Para pengunjung memperhatikan sejumlah karya seniman Ukraina yang dipamerkan di Pusat Kebudayaan Prancis (IFI) Wijaya, Jakarta Selatan, 27 Juli 2023. (Foto Rakyat Merdeka/RM.id/Kedubes Kanada)
Para pengunjung memperhatikan sejumlah karya seniman Ukraina yang dipamerkan di Pusat Kebudayaan Prancis (IFI) Wijaya, Jakarta Selatan, 27 Juli 2023. (Foto Rakyat Merdeka/RM.id/Kedubes Kanada)

RM.id  Rakyat Merdeka - Punya cara berjuang sendiri, Seniman Ukraina punya cara berjuang mereka sendiri dalam melawan operasi militer Rusia. Lewat pameran seni, paguyuban seniman Ukraina, Pictoric, menggambarkan setahun lebih telah berlalu sejak invasi Rusia ke Ukraina yang telah membawa begitu banyak dampak negatif terhadap negara mereka dan tentu saja negara lain dunia.

Para seniman Ukraina itu berkarya lewat pameran seni di Pusat Kebudayaan Prancis, Institut Français Indonesia (IFI) Wijaya, Jakarta Selatan. Pameran akan dibuka untuk umum mulai 28 Juli hingga 9 Agustus 2023.

Pameran seni ini memberi gambaran yang menyedihkan tentang penderitaan di negara mereka dan harapan dapat meraih perdamaian. Pameran karya Pictoric, paguyuban seniman Ukraina tersebut didukung Kedutaan Besar Kanada, Finlandia, Prancis, Ukraina, dan Delegasi Uni Eropa di Jakarta.

Pameran ini tidak hanya bertujuan sebagai gerakan solidaritas yang kuat, tetapi juga untuk menyebarkan kesadaran tentang kekejaman perang yang terus berlanjut dan untuk melawan sikap apatis yang mungkin dirasakan orang luar akibat berita tentang perang ini.

Pameran Seni Ukraina secara resmi diluncurkan pada 27 Juli 2023 oleh Duta Besar Prancis, Ukraina dan Uni Eropa, serta Kuasa Usaha dari Kedutaan Besar Kanada dan Finlandia. Pameran ini akan disertai dengan diskusi, Artist Talk pada 28 Juli.

Baca juga : Gelar Sejumlah Kegiatan, Relawan Sintawati Raih Dukungan Komunitas Di Jaksel

Diskusi yang akan diselenggarakan secara luring dan daring ini akan menampilkan pembicara Prof. Dr. Martinus Dwi Marianto dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr. Indro Moerdisuroso dari Universitas Negeri Jakarta, Aino Cantell-Nouvet, kurator pameran, dan Oleg Gryshchenko dan Anna Sarvira, dua seniman Ukraina yang karya seninya ikut dipamerkan.

Diskusi lain untuk menyertai pameran ini juga rencananya akan digelar dan berfokus pada situasi terkini di Ukraina yang menjadi latar belakang karya seni yang dipamerkan.

Keberanian Rakyat Ukraina Lawan Rusia

Pameran ini diselenggarakan berdasarkan pameran serupa yang sukses diadakan di berbagai kota di seluruh dunia, termasuk di Berlin, Paris, dan Warsawa. Versi mini dari pameran ini juga telah digelar dalam acara Alun-Alun Eropa di Jakarta pada 6 Mei lalu.

 “Karya seni yang dipamerkan dalam pameran ini merupakan bukti dari keberanian rakyat Ukraina. Para seniman dengan pedih menggambarkan wajah manusia dari perang ilegal ini dan kami berharap hal ini akan membantu semua yang hadir untuk mendapatkan perspektif-perspektif baru tentang dampak dari agresi Rusia,” kata Kuasa Usaha Kedutaan Besar Kanada Mark Strasser.

Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menambahkan, karya seni yang dipamerkan hari ini adalah alat yang ampuh untuk menjembatani dan menghubungkan para warga dari budaya yang berbeda, melintasi Eropa hingga ke Indonesia.

Baca juga : Perlu Kolaborasi & Inovasi untuk Tingkatkan Kegemaran Literasi Masyarakat

“Kami menyampaikan solidaritas penuh dengan rakyat Ukraina. Itu alasannya kami mendukung kolektif seni Pictoric. Seni adalah cara untuk mengekspresikan emosi, merefleksikan peristiwa bersejarah dan menyampaikan pesan penting," terang Piket.

Sedangkan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Finlandia Silja Kanerva menilai, karya para seniman ini berceritera tentang kisah-kisah di bawah hujan peluru Rusia yang menghantam kota-kota Ukraina, dengan kepiluan merenggut kehidupan dan menumbangkan jiwa.

"Pameran ini menggetarkan hati, mengundang kita sebagai manusia untuk bersama-sama mengokohkan solidaritas, menopang Ukraina, menentang serangan ilegal yang menggoyahkan keutuhan wilayah, kedaulatan, dan kemerdekaan," tuturnya. 

Dubes Ukraina Vasyl Hamianin berterima kasih atas dukungan semua pihak yang mewujudkan pameran ini. Menurutnya, pameran ini sangat penting karena dapat meningkatkan perhatian publik Indonesia pada dampak agresi Rusia terhadap kehidupan bangsa Ukraina.

"Saya berterima kasih kepada para seniman Ukraina, yang keberanian dan kreativitasnya memungkinkan kami untuk dapat membagikan duka dan kepedihan yang kami rasakan kepada seluruh dunia," ucapnya.

Baca juga : Santri Ganjar Meriahkan Malam Tahun Baru Islam Lewat Pawai di Jakarta

Lebih lanjut, Hamianin menjelaskan, koleksi ini tidak hanya menceritakan tentang perang, tetapi juga menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebebasan yang hingga kini terus dijunjung tinggi Ukraina.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Kanada, Finlandia, Prancis, dan tentunya Uni Eropa atas dukungan dan solidaritasnya," kata Hamianin.

Dubes Ukraina yang bertugas di Jakarta sejak Oktober 2021 itu meyakini, keadilan dan kedamaian pasti akan menang, dan kejahatan akan dikalahkan dan dihukum.

"Bersatu, kita akan semakin kuat. Merdeka atau mati!” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.