Dark/Light Mode

Ribuan Orang Turun Ke Jalan

Warga Israel Dan AS Desak Serangan Ke Gaza Distop

Senin, 6 November 2023 05:59 WIB
Para pengunjuk rasa di Tel Aviv mendesak pengunduran diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pembebasan lebih dari 200 sandera yang diculik oleh Hamas. (Foto Reuters/Ammar Awad)
Para pengunjuk rasa di Tel Aviv mendesak pengunduran diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pembebasan lebih dari 200 sandera yang diculik oleh Hamas. (Foto Reuters/Ammar Awad)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan warga Israel dan Amerika Serikat (AS) menggelar unjuk rasa, mendesak dihentikannya serangan ke Jalur Gaza. Ini bertolak belakang dengan keputusan pemimpin mereka, yang justru sibuk melancarkan serangan ke Palestina.

Sekitar 3.000 warga sipil Israel turun ke jalan-jalan utama di Tel Aviv, Sabtu (4/11/2023), untuk menyuarakan tuntutan mereka, agar dihentikannya serangan ke Gaza. Mereka mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak lagi mengirim pasukan ke wilayah Palestina.

Kepolisian anti huru-hara Israel bahkan harus bekerja keras menghalau ratusan pendemo, yang berupaya merangsek masuk ke kompleks kediaman resmi Netanyahu, Sabtu (4/11/2023) malam.

Sambil mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih, para pendemo menuduh Netanyahu sebagai penjahat perang. Mereka meneriakkan “Penjara sekarang!”, saat kerumunan menerobos penghalang keamanan di area sekitar kediaman Netanyahu.

Baca juga : Ribuan Anak Muda Ikut Turnamen Futsal Piala Ganjar Pranowo Se-Kab/Kota Cirebon

Sedangkan di pusat komersial Israel Tel Aviv, ribuan pengunuk rasa, menuntut Israel fokus membawa tahanan pulang daripada terus menggempur Gaza.

“Saya mengharapkan dan meminta Pemerintah berpikir normal. Saya ingin Pemerintah fokus membawa mereka yang disandera Hamas pulang. Bukan menyerang Gaza dengan membabi buta,” ujar warga Tel Aviv, Hadas Kalderon, yang lima anggota keluarganya disandera Hamas.

Tak jauh berbeda, puluhan ribu pendukung Palestina membanjiri jalan-jalan di Washington DC, AS, Sabtu (4/11/2023) untuk memprotes serangan Israel ke Gaza. Massa juga melakukan aksi demonstrasi di luar Gedung Putih, mendesak gencatan senjata dan diakhirinya konflik serta dukungan AS untuk Israel.

Dorongan Gencatan Senjata

Para pengunjuk rasa berkumpul di Freedom Plaza. Di antara pembicaranya, ada rapper Macklemore, yang mengatakan kepada ribuan pendukung pro-Palestina bahwa dia tidak takut untuk berbicara menentang perang.

Baca juga : Karang Taruna Kecamatan Bogor Barat Gelar Senam Sehat

“Kami telah diberitahu untuk tidak terlibat demi melindungi karier kami, untuk melindungi kepentingan kami, dan saya tidak akan mendiamkan lagi. Ini genosida,” ujar Macklemore, seperti dikutip Washington Post, Minggu (5/11/2023).

Meningkatnya jumlah kematian warga sipil telah meningkatkan seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata. Namun Washington, seperti halnya Israel, sejauh ini mengabaikannya. Menurut dua sekutu erat itu, gencatan senjata akan memberikan kesempatan bagi Hamas untuk berkumpul kembali.

Bahkan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres merasa miris.

“Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar rumah sakit Al Shifa. Gambaran jasad-jasad yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan,” kata Guterres, dalam pernyataannya, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (4/11).

Baca juga : Relawan Sajajar Kenalkan Ganjar Ke Warga Ciamis Lewat Pagelaran Wayang Golek

Dia meminta serangan ini harus dihentikan. “Selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan dibom keluar dari rumah-rumah mereka. Ini harus dihentikan,” tegas Sekjen PBB. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.