Dark/Light Mode

Prof. Hikmahanto Juwana

Serangan Israel Ke Palestina Bisa Berakhir Dengan 4 Skenario Ini

Senin, 6 November 2023 13:37 WIB
Pakar Hukum Internasional Prof. Hikmahanto Juwana (Foto: Instagram)
Pakar Hukum Internasional Prof. Hikmahanto Juwana (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar Hukum Internasional yang juga Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyampaikan, ada empat skenario yang bisa mengakhiri serangan Israel ke Gaza, Palestina yang membabi buta sejak 7 Oktober 2023.

Pertama, Israel berhasil menangkap para pemimpin pejuang Hamas atau menemukan mereka dalam kondisi tidak bernyawa.

Dalam situasi ini, Hikmahanto meyakini, Israel akan menempatkan otoritasnya untuk memastikan pejuang Hamas tidak melakukan serangan ke Israel.

Namun, bila serangan Israel untuk mencari petinggi Hamas diladeni oleh para pejuamg Hamas, serangan dipastikan dapat berlangsung lama.

"Apalagi, jika serangan itu  oleh rakyat sipil Palestina, yang tidak menginginkan tanahnya diambil oleh Israel," kata Hikmahanto, yang juga Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), Kota Cimahi, Jawa Barat.

Kedua, bila terjadi pergantian pimpinan di Israel. Jika ini terjadi, Hikmahanto berharap, pemimpin baru Israel bisa lebih lunak dalam menghadapi Hamas, dan bersedia mengakhiri serangan.  

Fakta saat ini, PM Netanyahu sedang menghadapi protes dari sebagian masyarakat Israel.

Baca juga : Mario Dandy Dan Kakaknya Bersaksi Di Sidang Rafael Alun Hari Ini

Ketiga, serangan Israel ke Palestina berhenti, bila Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengendalikan serangan Israel.

Namun hingga saat ini, pemerintah AS seolah membiarkan dan membenarkan serangan Israel, dengan alasan hal tersebut merupakan hak bela diri Israel (right of self defense).

"Di sini pentingnya demo dari berbagai negara, sehingga Presiden AS tahu bahwa mayoritas warga dunia menentang serangan Israel demi kemanusiaan. Bukan untuk membela Hamas," tegas Hikmahanto.

Bila perlu, lanjutnya, masyarakat dunia memviralkan rakyat tak berdosa, yang terdampak serangan Israel. Utamanya, ke masyarakat AS. Supaya ada rakyat AS yang menekan pemerintahnya, untuk meminta Israel menghentikan serangan.

"Kepala negara dan kepala pemerintahan, termasuk Presiden Jokowi, bisa juga membuka kontak langsung dengan Presiden Joe Biden, untuk menjelaskan berbagai konsekuensi, bila serangan Israel terus berlanjut," beber Hikmahanto.

Keempat, Hikmahanto meyakini, serangan akan berakhir, bila sejumlah negara turut campur dalam perang ini.

Saat ini, Iran sudah melakukan latihan perang. Namun, AS tidak mau tinggal diam. Mereka mengerahkan kapal induknya, untuk menghadapi campur tangan Iran.

Baca juga : Relawan Ganjar Bela Palestina Lewat Doa Bersama Dan Pelatihan Desain Grafis

Tak menutup kemungkinan, Rusia dan China juga akan turut campur.

Bila skenario ini terjadi, Perang Dunia III berada di ambang pintu. Serangan Israel ke Gaza akan berhenti, terapi memunculkan perang yang lebih besar.

"Ini suatu hal yang tidak diharapkan umat manusia," ucap Hikmahanto.

Melanggar Hukum Perang

Hikmahanto menilai, serangan Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023, sangat tidak proporsional dan banyak melanggar hukum perang yang dikenal sebagai hukum humaniter internasional.

Menurutnya, serangan Israel sangat indiscriminate atau tidak membedakan rakyat sipil dengan mereka yang mengangkat senjata.

Israel menyasar rumah sakit dan rumah ibadah. Alasannya, banyak pejuang Hamas berlindung di sana.

Saat ini, mayoritas negara meminta Israel menghentikan serangan, sebagaimana tercermin dalam Resolusi Majelis Umum PBB.

Baca juga : Hentikan Perang Israel-Palestina, Jeda Kemanusiaan Tak Mampu Menyetop Korban

"Tetapi, karena dalam masyarakat internasional berlaku hukum rimba, maka Resolusi Majelis Umum PBB ini diabaikan begitu saja. Serangan masih terus dilancarkan. Korban sipil terus bertambah," tutur Hikmahanto,

Dengan dalih membela diri atas serangan mendadak Hamas ke Israel, dan mencari petinggi Hamas, negara yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu terus menyerang Palestina.

Melansir BBC, serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan lebih dari 1.400 orang tewas dan sedikitnya 200 orang tersandera.

Sementara Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas di Gaza melaporkan, serangan balasan Israel ke Palestina sejak tanggal tersebut, telah merenggut lebih dari 9.700 nyawa. 

"Serangan ini bisa terus dilakukan tanpa ada negara yang bisa menghentikan, karena Amerika Serikat berada di belakang Israel," pungkas Hikmahanto.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.