Dark/Light Mode

WHO: Dokter Di Gaza Terpaksa Operasi Pasien Tanpa Anestesi

Rabu, 8 November 2023 13:09 WIB
Juru Bicara WHO Christian Lindmeier (Foto: Xinhua via CNN)
Juru Bicara WHO Christian Lindmeier (Foto: Xinhua via CNN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, para dokter di Gaza kini terpaksa melakukan operasi - termasuk amputasi - tanpa anestesi.

"Apa yang dialami warga sipil di Gaza, sungguh mengerikan. Mereka sulit mendapatkan air, bahan bakar, makanan, dan akses aman ke perawatan kesehatan untuk bertahan hidup,” ujar Juru Bicara WHO Christian Lindmeier dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, seperti dikutip CNN International, Selasa (7/11/2023).

Lindmeier pun mengulangi seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), agar 500 truk yang mengangkut bantuan mendapat akses bebas hambatan, terjamin keamanannya. Tak hanya sekadar melintasi perbatasan, tetapi juga sampai ke tangan pasien rumah sakit.

Baca juga : Hari Pertama Beroperasi Penuh, Bandara Kertajati Layani 7 Rute

“Situasi saat ini, operasi -termasuk amputasi - dilakukan tanpa anestesi. Tingkat kematian dan penderitaan sulit untuk dipahami, “‘ ucap Lindmeier.

Menggarisbawahi 16 pekerja perawatan medis yang tewas saat bertugas, Lindmeier menekankan, setiap serangan terhadap perawatan kesehatan sejatinya dilarang hukum humaniter internasional.

Sementara Doctors Without Borders, yang juga dikenal sebagai Médecins Sans Frontières mengungkap, Mohammed Al Ahel yang merupakan teknisi laboratorium MSF dan beberapa anggota keluarganya, tewas dalam ledakan di kamp pengungsi Al Shati pada Senin (6/11/2023).

Baca juga : RSPAD Kerahkan 50 Dokter Untuk Periksa Kesehatan Capres-Cawapres

“Kami sangat prihatin dengan semua rekan kami di Gaza. Mereka banyak yang masih bekerja di rumah sakit, untuk menyelamatkan nyawa warga,” ujar MSF dalam pernyataannya.

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyampaikan, konvoi kemanusiaannya mendapat kecaman ketika mengirimkan pasokan medis penting ke fasilitas kesehatan di Kota Gaza.

Dua truk rusak karena diserang, dan seorang pengemudi luka ringan.

Baca juga : Budayawan Yogyakarta Yakin Ganjar Akan Jadi Presiden Indonesia

"Ini bukan kondisi di mana personel kemanusiaan dapat bekerja," kata Kepala Delegasi ICRC di Gaza, William Schomburg.

"Kami di sini untuk membawa bantuan yang sangat diperlukan warga sipil. Bantuan vital harus dapat mencapai fasilitas medis. Ini adalah kewajiban di bawah hukum kemanusiaan internasional," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.