Dark/Light Mode

Telepon Putin 50 Menit, Netanyahu Protes Rusia Dukung Gencatan Senjata

Selasa, 12 Desember 2023 05:23 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di telepon, Minggu (10/12/2023). (Foto Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di telepon, Minggu (10/12/2023). (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin, memprotes dukungan negaranya terhadap resolusi gencatan senjata perang Israel-Hamas.

PM Netanyahu memprotes dukungan Rusia terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Netanyahu mengungkapkan ketidaksukaannya itu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin lewat telepon, Minggu (10/12). Mereka bicara selama 50 menit.

Dilansir Jerussalem Post, percakapan terjadi saat ketegangan antara kedua negara meningkat gara-gara Moskow memperketat kerja sama militernya dengan Iran. Karena milisi Houthi (Yaman) yang didukung Iran terus meningkatkan ancamannya terhadap rute pelayaran global di Laut Merah sebagai tanggapan atas perang Gaza.

Milisi Houthi mengatakan, semua kapal yang berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Israel dilarang melintasi Laut Merah dan Laut Arab hingga Gaza menerima semua makanan dan obat-obatan yang dibutuhkannya.

Baca juga : Israel Vs Hamas Dipaksa Gencatan Senjata Di Gaza

Pemerintah Rusia mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam voting pada Jumat (8/12). Sayangnya, rancangan resolusi yang diusulkan Uni Emirat Arab (UEA) itu gagal diadopsi. Gara-gara Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap DK PBB.

Dalam percakapan telepon dengan Putin, menurut pernyataan Pemerintah Israel, Netanyahu juga menyuarakan ketidaksenangan dengan posisi ‘anti-Israel’ yang diambil utusan diplomatik Rusia di PBB.

“Perdana Menteri menyatakan ketidakpuasan terhadap posisi menentang Israel oleh perwakilan Rusia di PBB dan forum-forum lainnya,” sebut Netanyahu saat berbicara kepada Putin, seperti disampaikan dalam pernyataan yang dirilis kantor PM Israel, dikutip Reuters.

“Negara mana pun yang dilanda serangan teroris kriminal seperti yang dialami Israel, akan bereaksi dengan kekuatan yang tidak kalah dengan yang sedang digunakan Israel,” ujarnya.

Baca juga : Ganjar Komitmen Dukung Pelestarian Kesultanan Nusantara

Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy juga mengkritik AS yang menggunakan veto untuk menolak resolusi DK PBB.

“Rekan-rekan kami dari AS sungguh-sungguh, di depan mata kami, telah menjatuhkan hukuman mati terhadap ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang, lebih banyak warga sipil di Palestina,” kritik Polyanskiy dalam forum Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, Kremlin, dalam pernyataannya, menegaskan Rusia siap memberikan bantuan demi meringankan penderitaan warga sipil dan meredakan eskalasi konflik.

“Vladimir Putin menegaskan kembali posisi prinsipnya dalam menolak dan mengecam terorisme dalam segala bentuk,” demikian pernyataan Kremlin.

Baca juga : Pelatih Jerman Puji Mentalitas Juara Pemain Muda De Panser

“Pada saat yang sama, sangat penting agar melawan ancaman teroris tidak menimbulkan konsekuensi yang serius bagi penduduk sipil,” tegas Kremlin.

Kementerian Luar Negeri Rusia, pada Minggu (10/12) waktu setempat, menyerukan agar misi pemantauan internasional dikerahkan ke Jalur Gaza untuk memantau situasi kemanusiaan di sana.

Bujuk Uni Eropa

Gagalnya resolusi DK PBB soal gencatan membuat Spanyol mengajak sejumlah negara sahabatnya untuk membujuk organisasi Uni Eropa (UE) untuk maju mendorong tercapainya gencatan senjata di Gaza. Bersama Belgia, Irlandia dan Malta, Spanyol menyurati Presiden Dewan Eropa Charles Michel agar bersikap tegas terhadap situasi di Gaza menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Uni Eropa, 14- 15 Desember 2023, di Brussels, Belgia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.