Dark/Light Mode

Delegasi RI Kagum MUI Ukraina Sukses Tampilkan Islam Rahmatan Lil Alamin

Selasa, 26 Desember 2023 23:22 WIB
Pertemuan delegasi Indonesia dengan MUI Ukraina. (Foto: Istimewa)
Pertemuan delegasi Indonesia dengan MUI Ukraina. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menjadi bagian dari delegasi masyarakat sipil Indonesia kagum terhadap kiprah Sheikh Murat Suleymanov, pemimpin Organisasi Administrasi Muslim Ukraina (UMMA). Kekaguman ini diungkapkan KH Arif Fahrudin, Wakil Sekjen MUI Pusat Bidang Ukhuwah Islamiyah. Dia mengakui sangat bangga dengan profil dan kiprah Sheikh Murat, karena berhasil menampilkan citra Islam yang rahmatan lil alamin dalam masyarakat Ukraina yang mayoritas adalah penganut Kristen Ortodoks.

“Sebagai pemimpin organisasi UMMA (serupa MUI), menempatkan diri Islam sebagai rahmatan lil alamin, bukan Islam yang kurang ramah bagi non Muslim,” tuturnya, Selasa (23/12), menceritakan kunjungannya ke Ukraina selama 10 hari.

Dia menuturkan, pertemuan dengan Sheikh Murat Suleymanov yang didampingi Direktur Lembaga Pusat Riset dan Sertifikasi Halal ‘Al Raid’ Ismail Kady dan Direktur Administrasi UMMA Dilaver Saidahmetov, berlansung khidmat dan hangat.

Sebagai Ketua UMMA, menurut KH Arif, sosok Sheikh Murat Suleymanov sangat penting bagi peran kerukunan antarumat beragama di Ukraina. Dari Sheikh Murat, MUI mendapatkan gambaran bagaimana Islam sebagai komunitas minoritas tumbuh bertahan dan berkembang di Ukraina.

Baca juga : Ratusan Ribu Warga Sulsel Ramaikan Jalan Sehat Relawan Prabowo Gibran

Dalam kesempatan tersebut,.Sheikh Murat Suleymanov menuturkan, dua masjid tempat umat Muslim Ukraina hancur terkena serangan bom Rusia di wilayah Severodonetsk dan Bakhmut. Sementara masjid di Kostyantynivka, meski rusak berat namun masih dapat difungsikan sebagian.

“Sebagai bangsa Ukraina, umat Islam di Kyiv langsung bergerak membantu masyarakat. Sejumlah imam bahkan langsung ikut perang. Salah satunya mantan pemimpin UMMA, Sheikh Said Ismagilov yang sampai sekarang mengawal ruang udara Kyiv dari ancaman Rusia,” tuturnya.

Dia bersyukur masjid di Kyiv aman dari serangan udara sehingga mampu terus digunakan sebagai tempat ibadah dan menjadi salah satu pusat pengumpulan bantuan kemanusiaan untuk didistribusikan ke masyarakat.

Senada dengan KH Arif, Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI dan dosen Antropologi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Yanuardi Syukur menuturkan pihak MUI membahas tentang potensi kerja sama antara komunitas Islam di Ukraina dan Indonesia.

Baca juga : Geledah Rumah Dinas Bupati Bondowoso, KPK Amankan Catatan Aliran Fee

“Kerja sama yang berkelanjutan antara komunitas Islam kedua negara adalah bentuk ‘people to people contact’ antara kedua negara. Umat Islam terikat oleh rasa ukhuwah islamiyah atau persaudaraan berbasis keislaman di manapun mereka berada,” paparnya.

Yang tak kalah penting, lanjut dia, adalah ukhuwah basyariyah atau persaudaraan yang berbasis pada kemanusiaan. Untuk itu perlu juga dibangun riset komparatif terkait agama dan masyarakat di Indonesia dan Ukraina.

Dia mengakui, saat ini memang teramat kurang peneliti kita yang mengeksplorasi berbagai hal terkait Ukraina apalagi yang berkaitan dengan komunitas Muslim di Tatar Krimea yang merupakan penduduk asli di Semenanjung Krimea yang sekarang di bawah aneksasi Rusia.

Untuk itu, diperlukan studi-studi lanjutan atau kolaborasi berkelanjutan berkaitan dengan identitas budaya dinamika dan bagaimana komunitas Islam berinteraksi dengan masyarakat dan negara khususnya di dunia Barat.

Baca juga : Vina Muliana Sukses Hadirkan Konten Edukatif Di TikTok

Selain bertemu Sheikh Murat Suleymanov, delegasi masyarakat sipil Indonesia juga bertemu Sheikh Ayder Rustemov, pemimpin Mufti untuk Muslim Tartar Krimea. “Kami meminta bantuan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar untuk mendukung kami,” ucapnya, kepada delegasi Indonesia.

Selain Yanuardi Syukur dan KH Arif Fahrudin delegasi masyarakat sipil Indonesia terdiri dari Radityo Dharmaputra (Dosen Universitas Airlangga Surabaya), H Mokhamad Mahdum (Wakil Ketua BAZNAS RI), Moses Caesar Assa (Tenaga Ahli Komisi 1 DPR RI), dan DR Algooth Putranto (Dosen Universitas Pembangunan Jaya).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.