Dark/Light Mode

DKM Harus Berikan Pemahaman Islam Rahmatan Lil Alamin ke Masyarakat

Selasa, 12 September 2023 13:30 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak bisa dipungkiri, penyebar paham radikal melakukan infiltrasi ke berbagai sektor kehidupan masyarakat. Kelompok ini masuk menjadi bagian dari masyarakat dengan menyalahgunakan berbagai sumber seperti tempat ibadah, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga sosial kemasyarakatan, hingga ruang-ruang digital.

Untuk membentengi hal ini, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief mengingatkan tentang pentingnya memberikan penyuluhan kepada para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), khususnya mengenai Islam rahmatan lil 'alamin.

"Di masjid itu nggak boleh menjelekkan pemerintah, menjelekkan seseorang itu nggak boleh. Jadi, perlu ada semacam penyuluhan kepada pengurus-pengurus DKM. Apalagi kalau DKM itu ada di wilayah BUMN atau instansi pemerintah lainnya,” ujar Kiai Embay, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (12/9).

Baca juga : BNPT Lanjutkan Pembahasan Anggaran Dengan Banggar DPR

Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten tersebut menyampaikan, pengurus masjid agar memberikan pemahaman bahwa Islam yang benar itu adalah Islam yang rahmat untuk sementara alam, bukan rahmatan untuk Muslimin saja.

“Bahkan Islam juga melarang kita untuk melakukan kekerasan. Bahasa pun kita harus waqulu linnasi husna (katakan kepada manusia perkataan terbaik). Baru setelah itu ada perintah wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta (dirikan salat dan tunaikan zakat),” terangnya.

Dia menuturkan, saat ini dirasa cukup sulit untuk membendung berita-berita dan konten-konten yang berasal dari media sosial (medsos). Dia melihat, anak muda sekarang dapat dengan mudah mendapat informasi, yang celakanya, sebagian informasi itu disalahgunakan untuk menanamkan ideologi ekstrem.

Baca juga : Luhut Minta Paman Sam Jangan Kucilkan Nikel RI

Oleh sebab itu, kata dia, anak-anak muda harus dipagari, mulai dari rumah, masyarakat dan kemudian pemerintah untuk bersama-sama. Pasalnya, sumber penyebaran ideologi ekstrem masif melalui medsos.

"Islam mengajarkan dari awal pada keluarga dulu, ku anfusakum wa ahlikum, jaga dirimu dan keluargamu. Itu adalah ajaran Islam. Yang jadi masalah, saat ini masih banyak keluarga yang belum memahami itu," ucapnya.

Menurutnya, kebanyakan keluarga kurang menganggap pendidikan agama itu penting. Sehingga kemudian muncul berita seperti anak membunuh orang tua, orang tua membunuh anak, suami membunuh istri, atau istri membunuh suami. Itu terjadi karena mereka semua tidak paham agama.

Baca juga : Mardiono Membuka Bimtek dan Pembekalan Caleg PPP di Sumatera Barat 

“Ada survei, bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim ini, 65 persen itu buta huruf Al-Qur'an. Artinya tidak paham sama sekali. Padahal Al-Qur'an itu isinya 85 persen tentang akhlak,” pungkas Kyai Embay.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.