Dark/Light Mode

KBRI Bangkok Pompa Semangat UMKM RI Bersaing Dengan Produk Thailand

Rabu, 3 Januari 2024 20:27 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok Ahmad Rama Aji Nasution dan Atase Perdagangan Bangkok Rafika Arfani menyambut hangat kehadiran nasabah PNM Mekaar di Thailand.

Menurut Ahmad, kesempatan ini merupakan peluang yang sangat baik bagi pelaku UMKM di Indonesia untuk belajar langsung implementasi One Tambon One Product (OTOP) yang terkenal di sana.

"Nanti saat berkunjung ke tempat OTOP jangan sungkan untuk bertanya apapun mulai dari akses pasar sampai ekspor produk. Selalu semangat belajar untuk lebih baik lagi," pesan Ahmad kepada 15 nasabah binaan PNM yang berkunjung ke KBRI Bangkok, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sebelum berpikir untuk bersaing dengan produk luar, pelaku UMKM Indonesia harus mampu membangun spirit untuk memenuhi permintaan pasar di dalam negeri. Apalagi, potensi yang ada masih terbuka sangat luas. 

Baca juga : RASSEA Dukung Pertanian Pangan Sensitif Gizi Bersinergi Dan Berkelanjutan

Ia mengingatkan, jumlah penduduk Indonesia sangat besar dan merupakan potensi pasar yang luar biasa.

Rafika turut memberi semangat dan berbagi tips kepada nasabah PNM Mekaar untuk dapat bersaing dengan produk Thailand.

Menurutnya, hal utama yang perlu dilakukan oleh ibu-ibu nasabah Mekaar adalah membuat produknya lebih baik lagi.

"Pasar Indonesia lebih besar dari Thailand. Kalau produk sudah baik dari segi kualitas dan kuantitas produksi juga sudah konsisten, kami terbuka untuk membantu ibu-ibu ekspor ke Thailand," terang Rafika.

Baca juga : GenZ Di TikTok Beri Semangat Mahfud Berantas Korupsi

Sebagai informasi, PNM memberangkatkan 15 nasabah unggulan untuk belajar dari desa kreatif di Thailand yang menerapkan OTOP.

Harapannya, para nasabah dapat membangun kolaborasi di daerah asalnya masing-masing untuk menghasilkan produk unggulan secara gotong royong. 

Kepala Sekretariat Perusahaan PNM Dodot Patria Ary  menyampaikan komitmen PNM untuk membantu para perempuan prasejahtera meningkatkan kualitas hidup lewat literasi dan fasilitas belajar sejalan dengan pemberian modal intelektual.

Dodot menegaskan, pemberangkatan 15 nasabah ini adalah komitmen pemberdayaan berkelanjutan yang diusung oleh PNM.

Baca juga : Ketum PSI Kaesang Gandeng Startup Untuk Besarkan Partai

Dalam berbagai kesempatan, Dodot menyatakan bahwa pemberdayaan di PNM bukan sekedar memberikan modal uang semata. 

Namun, memberikan modal intelektual berupa meningkatnya wawasan sekaligus skill berbisnis.

"Selain membutuhkan modal uang, kelompok subsisten masih membutuhkan intervensi dalam meningkatkan kapabilitas mereka. Di situlah PNM mengisi gap inklusi dengan literasi sebagai complete set of empowerment," pungkas Dodot.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.