Dark/Light Mode

Amerika Desak Israel Izinkan Kaum Muslim Shalat Di Al Aqsa Selama Ramadan

Kamis, 29 Februari 2024 08:04 WIB
Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem (Foto: Net)
Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) mendesak Israel mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama Ramadhan, setelah seorang menteri sayap kanan mengusulkan larangan berdoa bagi orang-orang Palestina dari wilayah Tepi Barat.

"Karena itu berkaitan dengan Al-Aqsa, kami terus mendesak Israel untuk memfasilitasi akses ke Temple Mount selama Ramadhan, agar kaum muslim tetap dapat beribadah seperti biasa,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Rabu (28/2/2024).

Menurutnya, itu bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan. Atau sebatas masalah pemberian kebebasan beragama. Itu adalah masalah yang penting bagi keamanan Israel.

Baca juga : Pasokan Cabai Dijamin Aman Jelang Ramadan

"Bukan kepentingan keamanan Israel untuk mengobarkan ketegangan di Tepi Barat atau di wilayah yang lebih luas," tegas Miller.

Temple Mount dikenal sebagai Haram al-Sharif (Tempat Suci Mulia). Islam meyakini, Haram al-Sharif sebagai tempat peristiwa Isra Miraj. Saat ini, Temple Mount adalah rumah bagi Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam.

Pekan lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan, penduduk Palestina di Tepi Barat tidak boleh masuk ke Yerusalem, untuk beribadah selama Ramadan. Pemimpin partai kanan keras itu menganjurkan kontrol Yahudi atas kompleks tersebut.

Baca juga : Caleg NasDem Ivanhoe Siapkan Saksi Di TPS Demi Jaga Suara Rakyat

Namun, AS mendesak tercapainya kesepakatan sebelum Ramadan dimulai. Israel diminta menghentikan serangan di Jalur Gaza, dan membebaskan mereka yang tersandera pada 7 Oktober 2023.

Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas di Gaza melaporkan, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.954 orang, mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.

Kampanye militer ini diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan sedikitnya 1.160 orang, sebagian besar warga sipil. 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.