Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah 13 hari didemo, Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, akhirnya menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Michel Aoun. Mundurnya Hariri memuaskan satu dari sekian banyak permintaan pendemo yang turun ke jalan di Beirut dan sejumlah kota besar Pebanon lainnya. Rakyat Lebanon juga meminta seluruh elite politik Lebanon melepaskan jabatan mereka karena dianggap korup dan tidak pernah mengeluarkan kebijakan pro rakyat.
"Negara kita terbentur masalah besar. Perlu keputusan berani untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Hariri di tayangan tepevisi lokal dikutip Al Jazeera, Rabu (30/10).
Baca juga : Jadi Wamen BUMN, Tiko Lepaskan Jabatan Dirut Bank Mandiri
"Saya sudah mendatangi Istana Presiden untuk menyerahkan surat pengunduran diri. Ini respons saya pada desakan ribuan warga Lebanon," lanjut Hariri.
Pengumuman ini disambut massa yang sudah melakukan aksi sejak 17 Oktober. Namun bagi banyak demonstran, pengunduran diri Hariri belumlah cukup.
Baca juga : Erick Thohir dan Prabowo Akhirnya Mau Jadi Menteri..
"Pengunduran diri ini disambut namun itu belum cukup," ujar Tima Samir (35), seorang ibu dua anak yang ikut dalam unjuk rasa di Tripoli bersama ratusan orang lainnya. "Kami ingin seluruh sistem berubah," imbuhnya.
Pengumuman mundurnya Hariri disambut gembira para demonstran di berbagai wilayah Lebanon, termasuk di kota Sidon, Lebanon selatan, kota asal Hariri. Mereka menyanyi dan menari-nari di lapangan pusat Sidon.
Baca juga : Diteken Agustus, RI Bebas Ponsel Black Market
"Said Hariri berasal dari kota ini dan kota ini selalu mendukung dia. Tapi hari ini, rakyat menginginkan perubahan," ujar pendemo lainnya.
Aksi demo besar-besaran di Lebanon dipicu oleh kemarahan warga atas meningkatnya biaya hidup dan rencana pajak baru, termasuk biaya penggunaan aplikasi WhatsApp, yang dengan cepat ditarik kembali setelah protes pecah. Ini adalah demonstrasi terbesar dalam beberapa puluh tahun terakhir. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya