Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aktivis Lingkungan Ogah Terima Penghargaan & Duit Rp 730 Juta

Jumat, 1 November 2019 10:50 WIB
Greta Thunberg.  Foto: wikipedia
Greta Thunberg. Foto: wikipedia

RM.id  Rakyat Merdeka - Greta Thunberg (16) patut diacungi jempol. Remaja aktivis lingkungan asal Swedia ini menolak menerima penghargaan lingkungan dari Dewan Nordik, sekaligus uang hadiah sebesar 52 ribu dolar AS atau sekitar Rp 730 juta.

Alasannya, kata Thunberg, karena ia merasa gerakan perubahan iklim tidak butuh hadiah uang. Thunberg menginginkan para pemimpin dunia lebih menekankan ilmu pengetahuan alam. Bukan membagi-bagikan hadiah.

Baca juga : Bamsoet Terima Penghargaan Yanda Satya Pemuda Pancasila

Thunberg juga mengaku kecewa Dewan Nordik, yang terdiri dari Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, Kepulauan Faroe, Greenland dan Aland. Dia menyebut negara-negara di Dewan Nordik seharusnya menjadi negara contoh untuk mengkampanyekan perubahan iklim ke dunia. Namun, menurut Thunberg, negara-negara Nordik ini justru nyaris tak melakukan apa-apa.

"Saya ingin berterima kasih kepada Dewan Nordik atas penghargaannya. Ini sebuah kehormatan yang luar biasa. Tapi gerakan perubahan iklim tidak butuh penghargaan tambahan," ujar Thunberg di akun Instagramnya. 

Baca juga : Pemkot Tangerang Sabet Penghargaan Anugerah Media Humas

Karena penolakan Thunberg  hadiah pun diberikan kepada Abiy Ahmed dari Ethiopia. Presiden Dewan Nordik Hans Wallmark menerima penolakan Thunberg dan mengatakan bahwa pihaknya akan lebih hati-hati lagi dalam memutuskan pemberian hadiah.

"Yang kita perlukan adalah para politisi dan pemimpin dunia mendengarkan hasil penelitian," ujar Sofia dan Isabella Axelsson yang datang ke upacara penghargaan Dewan Nordik sebagai perwakilan Thunberg. 

Baca juga : Ramah Lingkungan, Kementan Terus Dorong Penggunaan Pestisida Nabati

Sebelumnya Thunberg sudah pernah dianugerahi Right Livelihood Award dan menolak hadiah Children's Climate. September lalu, Thunberg berpidato di KTT Gerakan Perubahan Iklim PBB. Di sana dia mengkritisi para pemimpin dunia yang dianggap tidak melakukan apa-apa mengenai iklim.

"Ini semua salah. Saya tidak seharusnya di sini. Saya harusnya kembali ke sekolah di negara saya di sana," ujarnya. "Orang-orang menderita, lingkungan makin rusak dan semuanya hancur. Semua yang kalian bahas hanya uang dan pertumbuhan ekonomi. Berani sekali kalian semua," ketusnya dikutip USA Today. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.