Dark/Light Mode

Intelijen AS Ngaku Terlibat

Bebaskan 4 Sandera Israel, Bunuh 274 Orang Palestina

Selasa, 11 Juni 2024 06:20 WIB
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan. Foto: WIN MCNAMEE/GETTY IMAGES
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan. Foto: WIN MCNAMEE/GETTY IMAGES

RM.id  Rakyat Merdeka - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan membenarkan keterlibatan intelijennya dalam pembebasan empat sandera Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza Tengah. Operasi militer brutal pada Sabtu (8/6/2024) tersebut menewaskan lebih dari 270 warga Palestina.

Namun Sullivan menepis keterlibatan pasukan AS secara langsung dalam operasi tersebut. “AS membantu Israel beberapa bulan dalam upaya mengidentifikasi lokasi para sandera di Gaza, serta mendukung upaya mengamankan atau pemulangan mereka,” katanya, dalam wawancara CNN yang tayang pada Minggu (9/6/2024) waktu setempat.

Baca juga : Terdakwa Dihukum Bayar Uang Pengganti Rp 127 M

Sullivan menolak menjelaskan secara rinci, bagaimana AS memberikan bantuan intelijen kepada Israel, karena alasan keamanan. “Saya hanya bisa mengatakan, kami secara umum telah memberikan bantuan kepada IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sehingga bisa memulangkan semua sandera, termasuk sandera AS yang masih ditahan,” lanjutnya.

Meski demikian Sullivan menilai, solusi diplomatik seharusnya lebih dikedepankan, ketimbang menggunakan kekuatan militer untuk membebaskan semua sandera. Operasi di dua lokasi tersebut akhirnya mengorbankan lebih dari 270 nyawa warga Palestina, serta melukai 700 lainnya. Militer Zionis tanpa pandang bulu membombardir kamp pengungsi yang padat penduduk itu, dari udara maupun darat.

Baca juga : Selesai Rehab,Rame Digibahin Netizen +62

Saksi menggambarkan, situasinya sangat mengenaskan. Banyak mayat bergelimpangan di jalanan dekat pasar dalam kondisi tubuh tak utuh.

2 Ribu Warga Palestina Diundang Berhaji

Sementara Arab Saudi memberi kesempatan kepada 1.000 warga Palestina yang merupakan keluarga korban agresi Israel di Jalur Gaza untuk melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. Dilansir Saudi Gazette, dengan aturan baru ini, total warga Palestina yang diizinkan berhaji pada 2024 menjadi 2.000 orang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.