Dark/Light Mode

Biden Dan Harris Ucapkan Selamat Ke Trump

Pilpres Amerika Cepat Rukunnya

Jumat, 8 November 2024 08:00 WIB
Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris. (Foto: Susan Walsh/AP)
Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris. (Foto: Susan Walsh/AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sehari setelah Donald Trump mendeklarasikan diri sebagai pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS), Kamala Harris langsung mengucapkan selamat kepada lawannya itu. Ucapan selamat juga dilakukan Joe Biden, Presiden AS yang merupakan pendukung Harris. Akhirnya, Pilpres AS yang semula banyak ributnya karena kedua kandidat saling serang, saling hina dan saling menjatuhkan, kini jadi cepat rukunnya.

Pilpres AS digelar Selasa, 5 November 2024. Pesta demokrasi empat tahunan di negeri Paman Sam ini, mempertemukan dua kandidat. Donald Trump mewakili Partai Republik, berhadapan dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Berbeda dengan pemilu di Tanah Air, hasil pemilu di Amerika sudah dapat diketahui hanya dalam hitungan jam setelah pencoblosan.

Pada pilpres kali ini, Trump pemenangnya. Capres berusia 78 tahun itu, diproyeksikan kembali ke Gedung Putih setelah meraup 296 suara elektoral. Sementara Harris hanya memperoleh 226 suara elektoral. Di Pilpres AS, butuh minimal 270 suara elektoral (electoral college) untuk memenangkan pilpres.

Baca juga : BG Minta Kepala Daerah Perkuat Stabilitas Polkam

Memang, proses perhitungan resmi terus berlangsung dan baru akan disahkan Kongres 6 Januari 2025. Meski begitu, warga dan kandidat sudah paham siapa pemenang pilpres.

Harris pun tampaknya sudah cepat move on dari hasil pilpres. Begitu mengetahui hasil akhir, Harris langsung memberikan pidato di hadapan ratusan pendukungnya, di Howard University, Washington DC, Rabu (6/11/2024) malam.

Dari sejumlah foto yang dilansir CNN, wajah para pendukung Harris malam itu, terlihat kecewa, sekaligus sedih. Beberapa di antaranya tak kuasa menangis hingga meneteskan air mata. Mungkin masih tak percaya, capres jagoannya kalah.

Pidato Harris yang disampaikan di hadapan pendukungnya sangat berbeda dengan yang disampaikan saat kampanye. Seperti diketahui, persaingan antara Harris dan Trump saat kampanye berlangsung panas dan sengit. Kedua kandidat saling menyerang, bahkan menyentuh hal-hal pribadi. Dalam beberapa kesempatan, Harris secara tegas menyebut Trump sebagai “terpidana” dan menyinggung keterlibatannya dalam dugaan penipuan.

Baca juga : Hapus Piutang UMKM, Prabowo Pro Wong Cilik

Namun, pidato malam itu, menunjukkan Harris sebagai seorang Demokrat sejati. Berikut di antara pidato Harris yang menarik ditiru dan direnungkan politisi kita.

“Saya tahu orang-orang sedang mengalami berbagai emosi saat ini. Saya mengerti. Namun, kita harus menghormati hasil pemilu ini. Prinsip dasar demokrasi Amerika adalah menerima hasil ketika kalah dalam pemilihan umum. Prinsip tersebut, seperti prinsip lainnya, yang membedakan demokrasi dari monarki atau tirani,” kata Harris.

Harris lalu mengatakan, telah menelepon Trump untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangannya. Wapres AS ini berkomitmen untuk membantu Trump dan timnya dalam masa transisi dan melakukan pengalihan kekuasaan secara damai. Di akhir pidatonya, Harris menyemangati para pendukungnya, terutama kaum muda, agar tetap bersemangat dan tidak larut dalam kekecewaan.

“Terkadang, perjuangan membutuhkan waktu. Itu tidak berarti kita tidak akan menang. Janji Amerika akan selalu bersinar terang,” ujarnya.

Baca juga : Hukuman Penjara Tak Lagi Jadi Pilihan Utama

Usai menyampaikan pidato singkat itu, Harris tersenyum dan melambaikan tangan kepada para pendukungnya. Dengan senyum lebar, ia kemudian meninggalkan panggung bersama suaminya, Doug Emhoff.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.