Dark/Light Mode

Menlu Prancis Kunjungi Indonesia

Pertemuan Macron-Prabowo Tonggak Perdamaian Dunia

Jumat, 28 Maret 2025 06:20 WIB
Menlu Prancis Jean-Noel Barrot (kiri) bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto (kanan) untuk membahas rencana kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dijadwalkan pada Mei 2025, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (Foto: Dok SETPRES).
Menlu Prancis Jean-Noel Barrot (kiri) bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto (kanan) untuk membahas rencana kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dijadwalkan pada Mei 2025, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (Foto: Dok SETPRES).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan beberapa pejabat Indonesia, Rabu (26/3/2025). Pertemuan tersebut terkait rencana kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dijadwalkan Mei 2025. Barrot menekankan komitmen Prancis menguatkan kemitraan strategis dengan Indonesia.

Pertemuan dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/3/2025) siang. Prabowo didampingi Menlu Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Sedangkan Barrot didampingi Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone beserta delegasi Prancis.

Barrot mengatakan, kunjungannya dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Prancis. Dia berharap dapat membuka bab baru hubungan bilateral antarkedua negara.

Baca juga : Digoda Justin Hubner

“Kunjungan ini untuk memperkuat kedaulatan bersama dan menyatukan kekuatan untuk memecahkan beberapa masalah penting abad ini, baik krisis regional maupun global,” ujar Barrot, usai bertemu Prabowo.

Konflik di Timur Tengah dan Ukraina masih berlangsung hingga saat ini. Sementara di belahan Afrika dan Asia Tenggara, yakni di Sudan dan Myanmar, krisis kemanusiaan masih terjadi.

Barrot menilai, hubungan baik yang terjalin antara Presiden Macron dengan Presiden Prabowo akan berperan dalam penyelesaian konflik di tingkat kawasan maupun di dunia. Sebab itu, dia berharap pertemuan kedua pemimpin akan menjadi tonggak penting untuk hubungan kedua negara dan perdamaian dunia.

Baca juga : Rupiah Masih Loyo, Airlangga: Biasa Saja

“Prancis, seperti Indonesia, yang memiliki identitas sebagai negara nonblok, lebih mengutamakan kerja sama daripada konfrontasi. Saya yakin kedua presiden yang saling menghormati itu akan angkat bicara tentang isu-isu ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Barrot juga berdiskusi dengan Sugiono di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta. Pertemuan keduanya membahas finalisasi berbagai kesepakatan yang akan dibahas dalam pertemuan Presiden Macron dan Presiden Prabowo di Jakarta.

Kerja sama yang bakal dibahas kedua pemimpin, yakni dalam bidang transportasi, manajemen risiko bencana, pertanian dan reformasi kebijakan pertanian. Pertemuan juga akan membahas pentingnya peningkatan kolaborasi dengan sektor swasta. Utamanya di bidang energi, agri-food, transportasi dan logistik.

Baca juga : Digitalisasi Pertanahan Cegah Sengketa Agraria

Kedua menteri juga menyoroti potensi Indonesia di bidang ekonomi kreatif dan digital. Indonesia dan Prancis sepakat menggali potensi kerja sama pengembangan ekosistem ekonomi digital dan peningkatan kapasitas talenta kreatif. Termasuk di sektor film, animasi dan game.

“Semoga semakin banyak proyek kolaborasi kedua negara yang dikerjakan pada bidang tersebut. Termasuk pelatihan dan akses kerja sama digital talent,” ujar Sugiono.

Terkait pertahanan, Sugiono menekankan pentingnya kolaborasi maritim. Sebab itu, dia menyambut baik diratifikasinya Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Prancis oleh Parlemen Prancis baru-baru ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.