Dark/Light Mode

Agar Korban New Coronavirus Tak Bertambah, Perusahaan Teknologi China Luncurkan Aplikasi Ini

Jumat, 7 Februari 2020 15:25 WIB
Ilustrasi warga China menyimak info new coronavirus melalui aplikasi smartphone (Foto: SCMP)
Ilustrasi warga China menyimak info new coronavirus melalui aplikasi smartphone (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wabah new coronavirus yang kian meluas di China daratan, bahkan di 24 negara di dunia, ternyata tak mematikan kreativitas warga Negeri Tirai Bambu.

Terbukti, perusahaan teknologi China telah meluncurkan aplikasi smartphone, yang menyajikan informasi terpercaya soal wabah new coronavirus.

Aplikasi tersebut juga dapat mendeteksi wilayah mana saja yang terinfeksi virus tersebut. Kerennya lagi, ada fasilitas gratis konsultasi dokter online, dan berbagai jawaban atas pertanyaan terkini soal new coronavirus yang berbasis artificial intelligence (AI).

Inilah tiga aplikasi pemantau new coronavirus tersebut, seperti dilansir South China Morning Post, Jumat (7/2):

1. Real-time virus tracking

Bersama perusahaan teknologi NoSugarTech, perusahaan internet China Qihoo 360 membangun platform pelacak virus, yang memudahkan para pengguna untuk mengecek, apakah di sekitarnya terdapat orang yang terinfeksi new coronavirus atau tidak.

Data yang diolah dalam platform ini, berasal dari sumber publik yang terverifikasi, seperti laporan media pemerintah dan situs pemerintah lokal.

Baca juga : Naik Terus, Korban Tewas New Coronavirus di China Daratan, Kini Jadi 636

NoSugarTech juga berpartner dengan media pemerintah People’s Daily, yang bertanggung jawab meninjau kehandalan sumber informasi.

Cara menggunakan platform ini cukup mudah. Tinggal masukkan nama wilayah, tanggal bepergian, plus nomor penerbangan atau kereta.  Setelah itu, akan terdeteksi siapa saja yang terinfeksi new coronavirus di dalam rute tersebut.

Platform yang menjangkau sejumlah layanan publik seperti kereta api, pesawat terbang, bus, kereta bawah tanah, dan taksi ini sudah digunakan oleh lebih dari 55 juta warga China, sejak 31 Januari 2020.

Warga di Guangzhou dan Shenzhen juga dapat mendeteksi siapa saja yang terinfeksi new coronavirus di lingkungannya, dengan menggunakan WeChat mini-program.

2. Konsultasi dokter online, gratis dari Baidu

Baidu telah meluncurkan konsultasi dokter berbasis online secara gratis, untuk berbagai pertanyaan seputar pneumonia. Platform ini mendorong pasien yang baru mengalami gejala minor, untuk mendeteksi kondisinya.

Diharapkan, aplikasi ini bisa membantu pasien meredam kepanikan, dan menjadi langkah antisipatif agar rumah sakit tak disesaki pasien new coronavirus.

Baca juga : Gagal Tekan Laju New Coronavirus, Deputi Sekretaris Partai Komunis Wuhan Minta Maaf

Pengguna yang berdomisili di Kota Wuhan, mendapat prioritas untuk memilih dokter. Layanan pengobatan jarak jauh secara gratis, juga dapat diakses melalui aplikasi Baidu.

Sampai 6 Februari 2020, aplikasi ini telah diakses lebih dari 92 juta orang. Lebih dari 2,7 juta pertanyaan telah diajukan pengguna.

Raksasa teknologi China ini berpartner dengan jasa layanan kesehatan online seperti Ping An Good Doctor and WeDoctor, untuk mengintegrasikan sumber daya dokter online mereka di platform tersebut. Serta meningkatkan efisiensi konsultasi.

3. Layanan tanya jawab tentang new coronavirus  dari Alibaba

Damo Academy, lembaga penelitian Alibaba telah mengembangkan tool layanan kesehatan masyarakat berbasis AI. Layanan yang menyajikan informasi terkait virus Corona jenis baru ini diluncurkan untuk pertama kalinya pada 27 Januari 2020, oleh Provinsi Zhejiang.

Sebagian besar pertanyaan terkait wabah new coronavirus, dapat terjawab melalui layanan ini.

Dengan voice recognition dan integrasi AI lainnya, sistem ini menyajikan jawaban atas beragam pertanyaan, dengan menggunakan informasi yang dirilis pihak berwenang.

Baca juga : New Coronavirus Terus Ngamuk, Total Korban Tewas Kini 565 Orang

Misalnya saja, pertanyaan tentang lokasi rumah sakit terdekat, atau cara yang benar menggunakan masker.

Pertanyaan yang sulit, akan dijawab langsung oleh karyawan aplikasi ini.

Di hari pertama peluncurannya, aplikasi ini sukses menuntaskan 92 persen pertanyaan tentang virus Corona jenis baru.

Sistem berbasis AI ini telah diterapkan di 30 provinsi dan wilayah di seantero China, sejak 1 Februari 2020. Termasuk, di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus Corona jenis baru. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.