Dark/Light Mode

Agar Virus Corona Tak Nyebar Di Natuna

Pemerintah Bikin Tiga Lapis Keamanan

Senin, 3 Februari 2020 21:15 WIB
Para WNI saat tiba di Natuna, diantar pesawat Batik Air.
Para WNI saat tiba di Natuna, diantar pesawat Batik Air.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah membuat tiga lapis akses bagi WNI yang baru saja dipulangkan dari Hubei, China. Hal ini untuk menghindari kemungkinan menyebarnya virus corona di Kepulauan Natuna, tempat 241 WNI dikarantina.  

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, keputusan lokasi karantina dan observasi WNI di Natuna adalah kebijakan pemerintah pusat yang didasarkan berdasarkan berbagai pertimbangan.

"Tentu pemerintah punya pertimbangan-pertimbangan, karena waktu, karena persoalan jumlah, karena persoalan kedaruratan itu sendiri. Banyak opsi yang disiapkan, tapi pemerintah memilih Natuna sebagai tempat observasi kesehatan selama masa karantina," kata Anung.

Baca juga : Masker Diborong China, Jangan Sampai Indonesia Nggak Kebagian

Pemerintah membagi wilayah karantina dalam tiga lapis. Lapis pertama, WNI tidak ada kontak selain dengan tenaga kesehatan. Pada lapis kedua digunakan untuk dukungan pelayanan kesehatan, makanan, dan sebagainya. Sementara di lapis ketiga digunakan untuk tempat melakukan pemantauan.

"Kami semua ada di situ untuk memastikan bahwa apa yang dikhawatirkan oleh masyarakat itu tidak terjadi," kata Anung.

Anung menegaskan penempatan karantina di hanggar pangkalan udara bukan hanya mempertimbangkan lokasi yang paling jauh. Namun melihat psikologi para WNI yang diobservasi kesehatannya agar tidak stres.

Baca juga : Sabam Percayakan Antisipasi Virus Corona pada Pemerintah

Yang jelas, kata Anung, bagaimana cara penularan virus corona belum jelas. Apakah lewat kontak dekat, melalui udara, atau droplet atau dahak dan bersin orang yang terinfeksi.

Namun, Anung memastikan jarak tempat observasi kesehatan para WNI di Natuna cukup jauh dari lingkungan masyarakat umum. 

"Jarak yang saat ini ada diyakini cukup jauh, virus ini juga tidak terlalu kuat di udara, daerah itulah yang kemudian kita yakin. Kita dari sisi kesehatan memastikan bahwa apa yang terjadi kalau itu adalah sifatnya airborne itu tidak akan sampai ke komunitas," tegasnya. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.