Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

ISIS Klaim Dalang Bom Gereja Filipina

Senin, 28 Januari 2019 13:11 WIB
Tentara memeriksa Cathedral of Our Lady of Mount Carmel, di Jolo, Filipina selatan, yang diguncang bom kembar.  (Foto Militer Filipina)
Tentara memeriksa Cathedral of Our Lady of Mount Carmel, di Jolo, Filipina selatan, yang diguncang bom kembar. (Foto Militer Filipina)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok Islamic State atau ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom kembar di Cathedral of Our Lady of Mount Carmel, di Jolo, Filipina selatan. Kelompok intelijen SITE, yang memonitor aktivitas ISIS diinternet mengatakan melalui situs propaganda mereka: Amaq, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina.

"Dua martir Islamic State melakukan serangan bunuh diri ganda yang mematikan dan melukai 120 orang," klaim kelompok tersebut. Sedangkan Komando Mindanao Barat (WestMinCom) mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV, kelompok militan yang terkait dengan Abu Sayyaf sebagai pelaku pemboman.

Baca juga : Shutdown Kelamaan, Pemilih Trump Kecewa

"Sudah lama kita menerima informasi bahwa (Abu Sayyaf) dengan teroris asing di daerah itu berencana melakukan pemboman di daerah perkotaan atau (area) berpenduduk," kata Brigadir Jenderal Divino Rey Pabayo, komandan Pasukan Tugas Gabungan Sulu, seperti dikutip ABS-CBN, hari ini.

"Ketika Anda berbicara tentang terorisme di Sulu, tersangka utama selalu (Abu Sayyaf) tetapi kami tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ada pelaku lain," imbuh juru bicara militer Filipina, Gerry Besana.

Baca juga : Malaysia Dicoret Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Renang Difabel

Ledakan pertama yang kuat terjadi ketika jemaat sedang merayakan Misa. Tak lama setelah itu, ledakan kedua terjadi di luar gereja yang diduga menargetkan pasukan yang sedang menolong para korban luka. Tragedi serangan bom kembar ini adalah salah satu serangan bom paling mematikan di Filipina selatan, wilayah yang dilanda pemberontakan selama bertahun-tahun.

Tragedi ini juga menjadi pukulan berat bagi pemerintah Presiden Rodrigo Duterte yang baru-baru ini mencapai kesepakatan damai dengan kelompok separatis di wilayah Filipina selatan.

Baca juga : Rayain Hut Ke-70 Republik Dua Kali

Kepala polisi daerah setempat Graciano Mijares menyatakan jumlah korban tewas 21 orang atau lebih sedikit dari data sebelumnya yang diklaim 27 orang. Menurut militer Filipina, bom kedua ditinggalkan pelaku di sebuah kotak di sepeda motor yang parkir di luar gereja. Korban tewas termasuk 15 warga sipil dan lima tentara. Di antara yang cedera termasuk 17 tentara, dua polisi, dua penjaga pantai dan 90 warga sipil.

"Kami akan mengejar sampai ujung bumi para pelaku kejam kejahatan pengecut ini sampai semua pelaku kejahatan diadili dan dimasukan ke dalam jeruji besi, hukum tidak akan memberi belas kasihan kepada mereka," kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Manila. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.