Dark/Light Mode

Arab Saudi Halalkan Valentine, Mawar Merah Berjejer, Berbaju Pink Tak Dirazia

Sabtu, 15 Februari 2020 09:58 WIB
Warga Arab Saudi merayakan Valentine. (Foto: Arab News)
Warga Arab Saudi merayakan Valentine. (Foto: Arab News)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari kasih sayang alias Valentine day yang dirayakan warga dunia kemarin, juga ikut dirayakan warga Saudi Arabia. Ini pertama kalinya pemerintah Saudi menghalalkan warganya merayakan pesta yang biasanya bagi­-bagi cokelat dan bunga itu. Berbagai pernak-­pernik Valentine pun mudah ditemui di berbagai sudut kota. Bunga mawar, boneka lucu hingga coklat, berjejer di pinggir jalan. perempuan memakai baju merah atau pink pun tak kena razia lagi.

Berpuluh­-puluh tahun, Saudi mengharamkan perayaan Valentine. Merayakan Valentine dianggap tidak sesuai syariat Islam. Toko­-toko di­ larang menjual pernak­-pernik Va­lentine. Begitu juga pemilik restoran dilarang menyelenggarakan perayaan macam­-macam di hari itu. Bahkan, warga Saudi yang memakai baju pink atau merah pun, bisa dirazia polisi Syariat.

Setiap menjelang 14 Februari, polisi syariat di bawah Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV) selalu berkeliling melakukan patroli. Toko yang kedapatan menjual mawar atau coklat langsung dirazia. Pemilik res­ toran yang nekat mengadakan perayaan Hari Valentine akan ditangkap atau ditutup usahanya.

Baca juga : Taspen Salurkan Bantuan Ke Pegawai MA Korban Banjir

Namun suasana seperti itu sudah tak terlihat sejak tahun lalu. Pada 2018, Saudi sudah menghalalkan Hari Va­ lentine. Kebijakan tersebut diambil

setelah CPVPV mengeluarkan fatwa kehalalan Hari Valentine.

Presiden CPVPV Makkah Sheikh Ahmed Qasim Al­Ghamdi menyatakan bahwa Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dia mengatakan, merayakan kasih sayang atau cinta adalah universal, tak terbatas hanya untuk non­Muslim. Ghamdi memang dikenal sebagai tokoh “nyeleneh” dengan pemahamannya yang bertentangan dengan jumhur (mayoritas) ulama Saudi. Akibat pemikirannya ini juga dia disebut dipecat dari posisinya.

Baca juga : Polri: Firli Sudah Berprestasi Sejak Jadi Taruna

Namun sejak saat itu, warga Saudi bisa merayakan Valentine. Mereka membeli berbagai jenis hadiah, bunga, balon lucu dan bahkan boneka beruang untuk orang­orang terkasih mereka.

Surat kabar Arab News memberitakan bagaimana persiapan Hari Valentine yang meriah. Koran paling populer di Saudi itu menceritakan bagaimana suasana yang meriah sudah terasa sejak awal Februari kemarin. Atmosfer cinta terasa di berbagai sudut kota. Bunga­bunga mawar, coklat dan boneka berjejer di jalanan. Berbagai restoran sudah berani memasang iklan perayaan Hari Valentine. Mereka sudah tak takut akan dirazia polisi syariat.

Keterbukaan Saudi ini tak lepas dari peran Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS). Calon raja Saudi ini ingin menjadikan Arab Saudi modern

Baca juga : Hasil Survei Penilaian Integritas, MA Terendah, Polri Tak Ada Data

secara ekonomi, tetapi juga modern secara sosial. Berbagai citra yang “konservatif” ditanggalkan.

Di Saudi, wanita kini boleh menge­ mudi dan menempati posisi­-posisi tinggi di tempat pekerjaan.

Di bawah MBS pula, Saudi memiliki bioskop pertamanya. Hal ini terjadi setelah MBS menetapkan Visi 2030 Saudi bebas dari ketergantungan minyak. Saudi mulai gencar melakukan investasi di sektor non­minyakdanmenggodokpotensi lain di Saudi, salah satunya adalah pari­ wisata. Agar wisata Saudi bisa diterima masyarakat internasional, MBS me­ ngubah berbagai kebijakan negaranya yang berlandaskan agama. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.