Dark/Light Mode

Akibat Pasokan Pangan Minim

Duh, Harga Cabe Merah Mulai Merangkak Naik

Senin, 17 Juni 2019 07:43 WIB
Ilustrasi penjual cabe merah di pasar.
Ilustrasi penjual cabe merah di pasar.

RM.id  Rakyat Merdeka - Usai Lebaran, pasokan harga cabe merah mulai berkurang. Akibatnya, harganya merangkak naik. Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga cabe merah besar pada 16 Juni 2019 di rata-rata Rp 48.980 per kg, atau naik 2,09 persen dibanding hari sebelumnya. Sedangkan untuk harga cabe merah keriting terpantau di harga Rp 49.450 per kg. 

Demikian pula dengan harga cabe rawit merah, nasional harganya Rp 39.450 per kg atau naik 0,25 persen dibanding hari sebelumnya. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, meski libur Lebaran sudah usai, harga eceran komoditas cabe di pasar-pasar tradisional saat ini justru semakin tinggi. 

“Di tingkat pedagang harganya naik terus. Cabe TW yang besar sekarang sudah tembus Rp 55- 60 ribu. Cabe rawit Rp 35 ribu, cabe merah kriting Rp 45-47 ribu. Rata-rata naiknya sampai 20 persen,” kata Mansuri kepada Rakyat Merdeka. 

Baca juga : Misbakhun Minta Menkeu Jaga Marwah Presiden

Di beberapa pasar tradisional, kata Mansuri pasokan sudah mulai berkurang. Hal ini menyebabkan harga makin tinggi. Di sisi lain, permintaan juga mengalami kenaikan seiring berakhirnya libur Lebaran dan musim mudik. 

Mansuri meminta, pemerintah membuat data produksi pangan yang akurat untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga pangan karena kurangnya pasokan, seperti cabe saat ini. 

“Saat ini, karena pemerintah tidak mempunyai data pasti produksi pertanian dalam negeri, harga sejumlah komoditas pangan naik ketika pasokan tidak mencukupi kebutuhan nasional. Pemerintah harus agresif untuk memperkuat data. Misalkan berapa jumlah produksi cabe merah pada kuartal ini dan berapa asumsi kebutuhan pada kuartal ini,” kata Mansuri. 

Baca juga : H+2 Lebaran, Harga Cabe & Bawang Merah Makin Adem Ayem

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan), kata Mansuri juga harus memastikan stok aman untuk setiap komoditas pangan seperti cabe dan bawang putih. 

“Harus ada koordinasi yang matang tentang bagaimana menstabilkan harga dan memastikan produksinya aman. Koordinasinya harus diperkuat antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian sehingga tidak ada gejolak harga dan tidak ada persoalan produksi di lapangan,” tegas Mansuri. 

Untuk antisipasi kenaikan harga yang makin tinggi, Kemendag telah menginstruksikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyalurkan cabe petani yang sudah panen di daerah sentra cabe ke pasar di daerah-daerah yang memiliki tren harga tinggi. 

Baca juga : Bulog Gelar Pasar Murah Dan Operasi Cadangan Beras Pemerintah

“Kita sudah instruksikan BUMN untuk serap dan salurkan ke daerah-daerah yang harga cabe tinggi, seperti Papua,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahja Widayanti.[NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.