Dark/Light Mode

Kepercayaan Publik Harus Segera Dipulihkan

Bela Diri Soal Corona, Xi Bilang Eselon Partai Sudah Diberitahu Sejak Awal

Minggu, 16 Februari 2020 13:09 WIB
Presiden China Xi Jinping (tengah) (Foto: SCMP)
Presiden China Xi Jinping (tengah) (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden China Xi Jinping berjuang keras melawan wabah virus Cirona atau Covid-19, yang merupakan krisis terbesar dalam masa jabatannya.

Ia pun menghadapi tantangan kemarahan publik atas kematian dokter mata Li Wenliang, yang ditegur polisi karena memberikan peringatan dini tentang kemunculan Covid-19. Sebelum penyakit tersebut mewabah seperti sekarang ini.

Terkait hal itu, Xi mengaku telah memberitahu eselon tinggi Partai Komunis, untuk berjuang mengatasi wabah penyakit - yang ketika itu penyebabnya belum teridentifikasi sebagai virus Corona -.

Dalam pidato internal yang dirilis pada Sabtu (15/2), pemberitahuan itu disampaikan Xi, sebelum pemerintah China mengumumkan adanya penularan antar manusia dalam wabah tersebut.

Di hadapan lembaga partai yang paling berpengaruh, Komite Tetap Politbiro, Xi menguraikan rencana darurat untuk menanggapi wabah virus Covid-19.

Menurut Xi, wabah tersebut tak hanya dapat mengancam kesehatan masyarakat China, tetapi juga membahayakan stabilitas ekonomi dan sosial negara. Sekalipun itu adalah open-door policy.

Baca juga : Kebakaran di Ujung Landasan Pacu 32 Bandara Kertajati Telah Berhasil Dipadamkan

Pidato itu disampaikan Xi pada 3 Februari, dan diterbitkan dalam jurnal dua bulanan partai, Qiushi pada Sabtu (15/2).

Dalam pidato yang juga ditampilkan di stasiun TV pemerintah, dan corong resmi lainnya, Xi menuding pejabat setempat tidak melaksanakan fatwa pemerintah pusat. Ia pun bersumpah untuk menghukum pejabat yang tidak kompeten.

"Saya telah mengajukan permintaan dalam pertemuan Komite Tetap Politbiro pada 7 Januari, untuk mengatasi wabah tersebut. Pada 20 Januari, saya juga memberikan instruksi khusus tentang untuk mencegah dan mengendalikan wabah. Saya bilang, kita harus memperhatikannya," papar Xi.

Dokumen itu tidak menyebut apakah Politbiro telah memastikan penularan penyakit dari manusia ke manusia pada saat itu. Namun, hasil penelitian yang diterbitkan oleh para ilmuwan China mengatakan infeksi semacam itu sudah mulai muncul pada awal Desember 2019.

Pidato Xi ini menunjukkan keinginannya untuk memenangkan pemahaman dan dukungan internasional, melalui propaganda dan diplomasi.

"Kami harus bekerja sama dan berkomunikasi dengan negara dan wilayah lain, untuk berbagi informasi tentang wabah dan strategi penahanan, untuk memenangkan pemahaman dan dukungan internasional, ”kata Xi.

Baca juga : Akmal Marhali Keberatan

Pidato ini disampaikan, ketika jumlah kasus terinfeksi virus Corona telah mencapai 2.649, dan kasus parahnya telah tembus angka 849.

Saat ini, korban tewas di China daratan naik 143, menjadi 1.524. Total kasus yang dikonfirmasi di seluruh China mencapai 66.581, di mana 11.053 - 18 persen - parah.

Penyakit ini telah menyebar ke puluhan negara, termasuk Afrika, yang melaporkan kasus pertamanya di Mesir pada Jumat (14/2). Setelahnya, Prancis yang melaporkan kematian pertama pasien virus Corona di Eropa, pada Sabtu (15/2).

Dalam menjaga stabilitas domestik, Xi menekankan perlunya menstabilkan pasokan makanan dan energi, untuk meningkatkan kepercayaan publik.

Xi juga memerintahkan polisi, untuk meningkatkan eksistensinya di jalan.

"Kita harus memastikan kontrol sosial dan keamanan dengan meningkatkan penegakan hukum, serta memobilisasi petugas keamanan dan polisi bersenjata sebagai joint efforts," tegas Xi.

Baca juga : Korban Jiwa Akibat Virus Corona di China Sudah 1.665, Yang Sembuh 1.323

Tak kalah penting, Xi juga meminta pihak berwenang untuk memberikan info terkini kepada masyarakat, untuk membantu meningkatkan kepercayaan publik.

"Kita harus memberi tahu masyarakat, tentang apa saja yang dilakukan partai dan pemerintah. Serta apa langkah kita selanjutnya, untuk memperkuat kepercayaan publik," kata Xi.

Ia menambahkan, pemerintah akan mendorong perusahaan dan lembaga ilmiah untuk mempercepat penelitian tentang obat-obatan dan vaksin, terkait wabah Covid-19. Mereka harus berbagi informasi dengan sektor sains.

"Tujuan ekonomi nasional yang ditetapkan untuk tahun ini, seperti mencapai "kemakmuran moderat", tidak boleh hilang. Ini akan dicapai dengan melanjutkan produksi, serta meningkatkan konsumsi dan investasi dalam infrastruktur. Khususnya komunikasi 5G," papar Xi.

"Jangan ada pemikiran untuk menundanya karena wabah ini," imbuhnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.