Dark/Light Mode

Dari Italia, Kasus Virus Corona Merebak di Austria Hingga Swiss

Rabu, 26 Februari 2020 14:57 WIB
Seorang pria mengenakan masker di Casalpusterlengo, kota di utara Italia. (Foto EPA-EFE/Andrea Fasani
Seorang pria mengenakan masker di Casalpusterlengo, kota di utara Italia. (Foto EPA-EFE/Andrea Fasani

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari Italia, virus corona atau Covid-19 merebak di Eropa. Negara-negara di Benua Biru telah mengkonfirmasi paling tidak satu warganya positif Covid-19.

Dikutip dari BBC, Pemerintah Austria, Kroasia, dan Swiss mengatakan, kasus tersebut melibatkan orang-orang yang pernah ke Italia. Di Austria, pasangan muda asal Italia yang tinggal di Innsbruck, dipastikan terinfeksi virus corona.

Di Swiss, seorang pria berusia tujuh puluhan yang tinggal di Ticino, yang berbatasan dengan Italia, telah terinfeksi di kota Milan pada 15 Februari. Sekarang pria tersebut sedang dikarantina.

Baca juga : Astaghfirullah, Kasus Corona Korea Selatan Tembus 1.146

Seorangpria di Balkan, Kroasia yang baru saja kembali dari Italia, menjadi pasien pertama yang dikonfirmasi terinfeksi. Di Tenerife Spanyol, sebanyak 1.000 orang tamu hotel harus dikurung sementara, setelah seorang dokter asal Italia dan istrinya dinyatakan positif terkena virus.

Spanyol melaporkan kasus pertamanya, yakni seorang wanita di Barcelona yang pernah mengunjungi Italia utara. Prancis dan Jerman juga melaporkan kasus baru yang melibatkan orang yang baru-baru ini berkunjung ke Italia utara, dalam beberapa hari terakhir.

Italia menjadi negara yang paling parah terkena dampak corona di Eropa. Terdapat lebih dari 300 kasus, dan 11 orang terinfeksi telah meninggal.

Baca juga : Diserbu Virus Corona, Italia Karantina 12 Kota

Kendati begitu, negara-negara tetangga Italia tidak menutup perbatasannya. "Kami berbicara tentang virus yang tidak menghormati perbatasan," kata Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, para tetangga menanggapi situasi itu sangat serius. Mereka beranggapan, situasi bisa menjadi lebih buruk, sebelum menjadi lebih baik.

Di Inggris, anak sekolah yang kembali dari liburan di Italia utara telah dipulangkan. Pemerintah pun telah mengeluarkan panduan baru untuk para wisatawan. Tetapi Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, tidak ada rencana untuk menghentikan penerbangan dari Italia, yang menarik sekitar tiga juta wisatawan ke Inggris setiap tahun.

Baca juga : Alamak, Korban Virus Corona di Korsel Terus Membludak

"Jika Anda melihat Italia, mereka menghentikan semua penerbangan dari China dan mereka sekarang adalah negara yang paling parah terkena dampaknya di Eropa," katanya.

Italia juga menjadi salah satu, dari tiga ngara dengan jumlah infeksi terbesar di luar China. Negara lain dengan jumlah infeksi besar lainnya adalah Iran.[NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.