Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

1 Warganya Tewas Karena Corona

AS Tak Sekebal RI

Senin, 2 Maret 2020 06:30 WIB
Virus Corona/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Virus Corona/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) memang lebih kaya dan lebih hebat dibanding Indonesia. Namun, untuk urusan menangkal wabah Virus Corona, negara para koboi itu tak sekebal Indonesia. Buktinya, sudah ada 1 warga AS di negaranya yang meninggal akibat terjangkit virus mematikan asal Wuhan, China, tersebut.

Penyebaran virus corona memang sudah sampai AS. Di negeri itu dilaporkan sudah ada 62 orang yang terinfeksi. Satu orang meninggal. Korban meninggal pertama itu seorang perempuan berusia 50 tahun. Ia meninggal di RS EvergreenHealth di Kirkland, dekat Seattle, Washingto, Sabtu lalu.

Kasus ini bikin warga AS cemas. Soalnya, korban diyakini merupakan kasus community speard atau pasien yang tertular virus corona tanpa pernah pergi ke negara-negara terdampak ataupun melakukan kontak dengan pasien virus corona.

Mendapati kenyataan ini, Presiden AS, Donald Trump, agak blingsatan. Hari ini, rencananya Trump akan memanggil seluruh pakar kesehatan dan perusahaan farmasi untuk membahas langkah pencegahan yang perlu diambil dan pengembangan vaksin corona.

Baca juga : Jarang Turun, Nasib Kepa Tak Jelas

Selama proses itu berjalan, Trump meminta publik tidak panik ataupun terprovokasi berita-berita yang mencoba menimbulkan kepanikan. Menurutnya, kepanikan tidak akan membantu menyelesaikan situasi yang berkembang. Malah, kepanikan bisa berdampak terhadap perekonomian Amerika yang sebelumnya sudah terpukul akibat pembatasan penerbangan.

"Saya akui ini bukan situasi yang bagus, terutama ketika bisnis perjalanan yang merupakan bagian besar dari pasar global. Tapi, untuk saat ini, kita harus fokus. Kesehatan dan keselamatan adalah yang utama. Pasar akan bangkit dengan sendirinya," kata Trump, seperti dikutip CNN, kemarin.

Ia pun membatasi warganya berpergian ke Italia, Korea Selatan, dan Iran. Hal itu dilakukan untuk mencegah epidemi virus corona yang lebih buruk.

Dibandingkan AS, Indonesia tentu harus bersyukur. Sampai saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang belum melaporkan pasien karena virus corona. Memang, ada 136 pasien yang tengah menjalani perawatan lantaran diduga atau suspect corona. Namun, hasil pemeriksaan menyatakan mereka negatif.

Baca juga : Tak Mau Negaranya Terjangkit Virus Corona, Arab Saudi Tutup Pintu Untuk Jamaah Umroh

Sayangnya, kondisi ini malah jadi sorotan warga dunia. Banyak yang meragukan Indonesia masih bebas virus corona. Salah satunya Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. "Saya tidak bermaksud (tidak sopan). Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia. Dan kami memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut," kata Morrison.

Sekilas, keraguan Morrison itu memang beralasan. Saat ini Indonesia dikelilingi negara yang sudah melaporkan kasus pasien positif virus corona. Seperti Australia sendiri, Malaysia, Singapura, Thailand, serta Filipina.

Menkes Terawan menanggapi santai sindiran Morrison. Kata dia, kalau Morrison tak percaya, biar saja. "Ragu, ya biasa saja. Nanggapin orang ragu ya pusing," kata Terawan di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, kemarin.

Terawan menegaskan bahwa semua orang yang sempat diduga mengidap virus corona sudah dinyatakan negatif. Termasuk WNI yang baru saja dijemput dari luar negeri. Begitu juga dengan kasus pasien di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, yang meninggal. Pasien itu sempat menunjukkan tanda-tanda terinfeksi virus corona sebelum meninggal. Namun, setelah diperiksa, pasien tersebut meninggal karena flu babi.

Baca juga : Bos BKPM Was-was Virus Corona Ganggu Target Investasi 2020

"Semua hasil PCR (Polimerase Chain Reaction)-nya itu negatif. Jadi, saya menyatakan bahwa sampai detik ini semua hasil pemeriksaan itu negatif," imbuh Terawan.

Sehari sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD, menegaskan hal yang sama. "Sekarang Indonesia menjadi salah satu negara yang masih nol (corona). Coba, kalau ada, di mana itu virus corona," ucap Mahfud.

Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan, Alexius Jemadu, menyarankan Presiden Jokowi aktif menjelaskan kepada dunia internasional ihwal langkah-langkah penanganan virus corona. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kredibilitas Indonesia di tengah keraguan sebagian negara. "Kalau Presiden tampil dan mengatakan bahwa pemerintah bekerja dengan baik, saya kira dunia akan percaya," kata Alexius.

Dia bilang, tampilnya Jokowi penting untuk mengantisipasi pemberitaan media internasional yang tak bisa dikontrol. "Jangan sampai kecolongan," sarannya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.