Dark/Light Mode

Usul Pasien Corona Disuntik Disinfektan

Trump Ngawur

Sabtu, 25 April 2020 04:59 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Foto: Istimewa)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali bikin heboh. Kali ini, Trump mengusulkan pasien corona disuntik disinfektan. Para dokter langsung bereaksi dan mengganggap Trump ngawur.

Saran tersebut disampaikan Trump saat memimpin rapat bersama para pejabat pemerintah AS. Rapat tersebut membahas penelitian pemerintah tentang bagaimana virus bereaksi terhadap temperatur, iklim, dan permukaan yang berbeda.           

"Saya lihat disinfektan menghancurkannya dalam satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu dengan menyuntikkannya ke dalam?" tanya dia. "Seperti kalian lihat, (virus ini) menuju ke paru-paru, jumlahnya dahsyat ke paru-paru, jadi akan menarik untuk mengeceknya," tambah Trump.        

Trump mengaku punya alasan kenapa mengusulkan hal tersebut.  Beberapa waktu lalu, Trump memamerkan hasil penelitian Departemen Keamanan Dalam Negeri yang menyatakan virus corona akan cepat melemah jika terkena sinar matahari, panas, dan kelembaban.          

Baca juga : Ini 11 Kelompok Pasien Yang Tak Dianjurkan Berpuasa

Mendengar pernyataan Trump, Kepala Direktorat Sains dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri, William Bryan menguraikan hasil penelitiannya. Kata dia, sinar UV dapat menembus dan merusak sel-sel kulit, dan juga dapat menyebabkan kanker kulit.         

Hingga saat ini pengamatan Bryan dan timnya menyimpulkan, cahaya matahari bisa membunuh virus, baik di permukaan maupun udara. "Ini juga berlaku bagi suhu dan kelembaban. Maksudnya peningkatan suhu dan kelembaban atau keduanya umumnya kurang menguntungkan virus," sebutnya.   

Begitupun sebaliknya, jika kondisi ruangan dalam keadaan kering dan tidak ada peningkatan suhu serta kelembaban, maka virus bisa bertahan lama. "Jadi virus ini paling cepat mati di hadapan sinar matahari langsung," akunya.      

Namun, ia tidak mengetahui pasti berapa besar suhu sinar matahari yang dibutuhkan untuk membunuh corona. Yang jelas virus ini telah memakan korban cukup banyak di daerah dengan cuaca hangat, seperti Louisiana dan Florida.     

Baca juga : Bantu Penanganan Corona, ADB Suntik RI Rp 23 Triliun

Mendengar penilaian Bryan, Trump tidak sepenuhnya percaya. Bahkan dia meminta Bryan membuktikannya melalui tenaga medis. "Saya ingin Anda berbicara dengan dokter medis untuk melihat, apakah cara Anda yang menggunakan cahaya matahari dan panas bisa menyembuhkan pasien corona," cetusnya.         

Presiden asal Partai Republik ini meminta semua penelitian harus dilakukan secara hati-hati. Terlebih dia menuntut cairan disinfektan dan sinar UV bisa menyembuhkan pasien corona untuk diteliti. "Saya pikir Anda belum menguji manfaat sinar UV atau cahaya yang sangat kuat jika terpapar tubuh kita. Jadi Anda harus mengujinya," ucap Trump sembari mengarahkan kepalanya ke Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, Dr Deborah Birx.           

Selain itu, Trump juga meminta Birx mencari cara agar sinar UV yang dimasukkan ke tubuh pasien corona tidak bersentuhan dengan kulit. "Kalau Anda memasukkan cahaya ke dalam tubuh, yang bisa Anda lakukan melalui kulit atau dengan cara lain? Saya pikir Anda mengatakan akan mengujinya juga. Kedengarannya menarik," lanjut Trump.      

Seperti dilaporkan BBC News, para dokter mengecam usulan Trump karena akan berakibat fatal bagi manusia. Seorang dokter di Charleston, West Virginia, Kashif Mahmood menuliskan kritikannya terhadap rencana Trump. "Sebagai seorang dokter, saya tidak bisa menyarankan menyuntikkan disinfektan ke paru-paru atau menggunakan radiasi UV di dalam tubuh untuk mengobati Covid-19," jelasnya seperti dikutip dari laman twitter miliknya.         

Baca juga : Lelang Donasi Corona, Jersey Ismed Sofyan Terjual Rp 16 Juta

Dia menyarankan agar tidak menuruti usulan Trump. "Jangan mengambil nasihat medis dari Trump," tegasnya. Sementara itu seorang dokter paru-paru, Vin Gupta mengatakan gagasan menyuntikkan atau menelan segala jenis produk pembersih ke dalam tubuh adalah hal berbahaya. "Itu adalah metode umum yang digunakan orang ketika mereka ingin bunuh diri," tutupnya kepada NBC News. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.