Dark/Light Mode

AS Nggak Ikutan

Kolaborasi Landmark, Para Pemimpin Dunia Sepakat Percepat Obat-obatan dan Vaksin Corona

Sabtu, 25 April 2020 06:53 WIB
Dari kiri: Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Uni Afrika Cyril Ramaphosa ikut menyepakati Kolaborasi Landmark, kesepakatan para peminpin dunia yang digagas WHO dalam memerangi pandemi Corona, dalam konferensi pers virtual pada Jumat 24 April 2020. (Kolase Foto: RMco)
Dari kiri: Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Uni Afrika Cyril Ramaphosa ikut menyepakati Kolaborasi Landmark, kesepakatan para peminpin dunia yang digagas WHO dalam memerangi pandemi Corona, dalam konferensi pers virtual pada Jumat 24 April 2020. (Kolase Foto: RMco)

 Sebelumnya 
Dalam konferensi virtual tersebut, Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, kesepakatan bersama yang akan mulai dijalankan pada 4 Mei mendatang, membutuhkan dana 8,10 miliar dolar AS untuk berbagai upaya pencegahan, diagnostik, dan pengobatan Covid-19.

"Ini baru awal. Ke depannya, kita akan butuh lebih banyak lagi," kata von der Leyen.

Upaya Bersama

Baca juga : September, Tim Peneliti Oxford Siap Luncurkan Vaksin Corona

Para pemimpin Asia, Timur Tengah, dan Amerika hadir dalam konferensi virtual itu. Namun, sejumlah negara besar seperti China, India, dan Rusia tidak ikut.

Soal ini, Juru Bicara Misi AS di Jenewa mengungkap, negaranya tak ikut ambil bagian dalam kesepakatan tersebut. Namun, tetap berupaya aktif memerangi Covid-19.

"Meski kehadiran AS dalam konferensi virtual itu dipertanyakan, upaya kami dalam memerangi masalah-masalah kesehatan global tak perlu diragukan. Termasuk, memberantas Covid-19 yang saat ini menjadi masalah bersama," ungkap sang juru bicara kepada Reuters lewat surat elektronik, Jumat (24/4).

Baca juga : Kobarkan Semangat Perang Dunia II, Ratu Elizabeth Optimis Inggris Dapat Kalahkan Pandemi Corona

"Saat ini, kami masih fokus pada efektivitas WHO. Karena kegagalannya, pandemi Corona meluas seperti sekarang ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menuding WHO lamban menangani pandemi Covid-19 dan terlalu China-sentris.

Dalam puncak kekesalannya, Trump pun menyetop bantuan untuk WHO sampai batas waktu yang entah kapan.

Baca juga : 3 Hari Lakukan 10 Ribuan Rapid Test Di Jakarta, 121 Orang Dinyatakan Positif Corona

Dituding begini, Tedros membantah. Ia menegaskan, WHO serius menangani pandemi ini, dan berkomitmen memberikan evaluasi pasca pandemi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.