Dark/Light Mode

China Sumbang Rp 750 Miliar Ke WHO, Saat AS Stop Iuran

Selasa, 5 Mei 2020 17:26 WIB
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian

RM.id  Rakyat Merdeka - Di saat Amerika Serikat (AS) memutuskan  untuk menghentikan uang iuran untuk badan kesehatan dunia, WHO, China justru memberi bantuan tambahan.

"Pemerintah China mendukung badan-badan PBB, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, untuk memainkan peran mereka dalam memerangi epidemi," kata Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian kepada jurnalis Ibukota Selasa pagi (5/5).

China, kata Xiao Qian, tidak akan melakulan tindakan setega AS. Dan, ia menyebut WHO adalah kekuatan inti untuk mengoordinasikan dan memajukan kerja sama antiepidemi global.

Baca juga : KAI, Pelni, Garuda Dan AP Stop Angkut Penumpang

"China mendukung WHO dapat bekerja lebih efektif melawan virus, menyelamatkan lebih banyak nyawa, merawat lebih banyak pasien, dan mengumpulkan kekuatan antiepidemi global," lanjutnya.

Untuk itu, pemerintah Negeri Tirai Bambu memberi dana bantuan sebesar 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 750 miliar untuk WHO. Karena menurutnya, di momen seeperti ini, kita seharusnya bersama memperkuat WHO.

Selain membayar iuran WHO secara penuh dan tepat waktu, China juga telah dua kali menyumbangkan total 50 juta dolar AS kepada WHO.

Baca juga : Bantu Tenaga Medis, Bale Sumbang Rp 19 Miliar

"Kami berharap (dana) itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak negara-negara berkembang," lanjutnya.

Beijing juga memberikan sumbangan kepada Rencana Tanggap Kemanusiaan Global PBB atau United Nations Global Humanitarian Response Plan, untuk mengurangi beban utang negara-negara Afrika serta membantu masyarakat lokal meningkatkan kemampuan mereka untuk melawan epidemi.

Xiao Qian mengatakan, meski China mengalami kerugian akibat pandemi, mereka juga merasakan simpati kepada pihak lain yang juga kesulitan di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga : CIMB Niaga Sumbang 500 APD Ke RS UI Depok Dan RS Marinir Cilandak

"Kami juga percaya bahwa manusia adalah komunitas bersama, berat sama dipukul, ringan sama dijinjing," ujarnya.

China, tegasnya, secara aktif melakukan kerja sama antiepidemi internasional, memberikan bantuan dari semangat kemanusiaan, tidak pernah mempertimbangkan ideologi dan tidak pernah mencari kepentingan pribadi dan kepentingan politik dan geopolitik.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.