Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demi Gulingkan Muhyiddin Yassin, Mahathir-Anwar Mesra Lagi

Minggu, 10 Mei 2020 22:59 WIB
Mahathir Mohamad (kanan) dengan Anwar Ibrahim mengeluarkan pernyataan bersama 9 Mei menandai dua tahun koalisi Pakatan Harapan menumbangkan koalisi Barisan Nasional dalam pemilu. (Foto SCMP)
Mahathir Mohamad (kanan) dengan Anwar Ibrahim mengeluarkan pernyataan bersama 9 Mei menandai dua tahun koalisi Pakatan Harapan menumbangkan koalisi Barisan Nasional dalam pemilu. (Foto SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak ada musuh atau teman abadi di dalam politik, yang ada hanya kepentingan abadi. Adagium itulah yang tengah dipertontonkan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dengan mantan wakil PM Anwar Ibrahim. Keduanya mengenyampingkan perseteruan demi menjatuhkan PM Muhyiddin Yassin.

Mahathir (94) dan Anwar (72) kembali mesra setelah Februari lalu bersitegang sehingga koalisi mereka, Pakatan Harapan (PH) bubar. Mereka sepakat, Muhyiddin bukan PM pilihan rakyat hasil pemilu sehingga tidak memiliki mandat untuk memerintah.

"Ini saatnya untuk mengembalikan mandat pemilu yang sudah dijanjikan dua tahun lalu, kami tidak mengakui pemerintahan saat ini," pernyataan bersama kedua politisi gaek itu, sepakat, menumbangkan Muhyiddin, Sabtu (9/5).

Baca juga : Menteri Malaysia Mendahului Kita

"Kami tidak mau menggadaikan moral dan etika untuk mendukung pemerintah ini," pernyataan mereka lagi.

Pernyata bersama itu terjadi setelah parlemen menyetujui permintaan Mahathir untuk memulai mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin. Parlemen dijadwalkan melakukan sidang pada 18 Mei nanti.

"Kami sudah tua, umur kami pendek, tetapi semangat perjuangan kami masih berada di dalam jiwa setiap anak muda yang memimpikan reformasi. Sudah waktunya bagi kita untuk bangkit kembali dan berusaha mengembalikan mandat rakyat kepada pihak yang berhak," kata kedua politisi senior itu.

Baca juga : Resmi Jadi PM Malaysia, Pelantikan Muhyiddin Yassin Cuma 12 Menit

Mahathir dan Anwar mengeluarkan pernyataan bersama pada 9 Mei untuk mengenang pada tanggal yang sama dua tahun lalu, dua politisi ini berhasil memenangkan pemilu Malaysia. Koalisi PH berhasil mengalahkan koalisi Barisan Nasional, yang sudah memimpin negeri jiran itu selama enam dekade.

Ini kali pertama keduanya muncul bersama sejak konflik internal pada Februari lalu yang menyebabkan keruntuhan koalisi mereka di saat masih berkuasa.

Langkah Mahathir dan Anwar kali ini melengkapi skenario turun naiknya hubungan mereka selama tiga dekade. Senin, 24 Februari lalu, Mahathir meletakkan jabatan sebagai PM.

Baca juga : Yang Dipertuan Agong Tunjuk Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia Yang Baru

Peletakan jabatan ini kembali memunculkan konflik antara Mahathir dengan Anwar. Pasalnya, Mahathir berjanji pada pemilu 2018 akan berhenti di tengah jalan dan memberikan kekuasaan kepada Anwar. Namun beredar rumor belakangan, mengatakan kubu Mahathir akan membentuk koalisi pemerintahan tanpa Anwar. Itulah Anwar merasa dikhianati.

Akhirnya, Muhyiddin maju. Politisi, yang semula berada di kubu Mahathir, menelikung ketika partai-partai koalisi PH mendukungnya jadi PM. Hingga akhirnya, Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah meresmikan Muhyiddin sebagai pemimpin negara setelah mengklaim dirinya mendapat dukungan mayoritas antara anggota parlemen. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.