Dark/Light Mode

Mundur Dari Menteri Hukum Dan HAM

Yasonna Masih Tempati Rumah Dinas Menteri

Selasa, 1 Oktober 2019 08:43 WIB
Yasonna H Laoly
Yasonna H Laoly

RM.id  Rakyat Merdeka - Yasonna H Laoly mundur dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Jumat (27/9). Dia bakal dilantik menjadi anggota DPR hari ini. Kendati begitu, politikus PDI Perjuangan ini masih menempati rumah dinas menteri di Jalan Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan.

Senin siang (30/9), rumah dinas Menkumham di Jalan Den pasar Raya Blok C 3 Nomor 2 Kuningan Jakarta Selatan terlihat ramai. Beberapa petugas keamanan sibuk hulir mudik di rumah dua lantai itu. 

Mereka terus mengawasi kondisi sekitar di pos penjagaan. Terdengar obrolan ringan di antara petugas untuk mengusir jenuh. 

“Bapak masih kerja di Kemenkumham. Kan pelantikan anggota DPR masih besok (hari ini),” ujar salah satu petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya itu, kemarin. 

Berdasarkan pengamatan, rumah dinas Menkumham tergolong besar. Bentuknya seperti deretan rumah dinas yang berada di Jalan Denpasar Raya. Bangunanya tua. Belum terlihat adanya renovasi. Tetap mempertahankan bangunan lama. 

Hanya ditambah kanopi dengan ukuran lebih besar. Sehingga menutupi sebagian besar halaman. Gerbang masuk berada di sisi kiri. Ukurannya cukup besar. Sekitar lima meter. Tingginya 1,7 meter itu dan terbuka sebagian. Untuk keluar masuk sepeda motor. Dibalik gerbang masuk terdapat halaman cukup luas. Ada empat kendaraan yang ter parkir. Yaitu, Toyota Yarris, Nissan Teana dengan pelat nomor B 1409 RFJ, Toyora Harrier de ngan plat B 789 YHL dan Toyota Fortuner dengan plat B 881 YHL. YHL akronim dari Ya sonna Hamongan Laoly. 

Baca juga : Negara Yang Masih Bergantung Migas Bakal Menderita

Namun mobil dinas menteri Toyota Crown Royal Saloon tidak terlihat terparkir di garasi.“Bapak masih tinggal di rumah dinas. Nggak tahu pindahnya kapan,” ujarnya petugas keamanan itu kembali. 

Rumah dinas Menkumham cukup asri. Pohon besar tumbuh tepat di depan rumah. Berbagai tanaman juga banyak tumbuh di sekeliling rumah. Sehingga suasanya sangat nyaman. Pintu masuk ke dalam rumah tertutup rapat. 

Tak terlihat keluarga beraktifitas di luar. Hanya petugas keamanan dan pembantu yang hilir mudik keluar masuk rumah. Mereka enggan berbicara banyak dengan awak media.“Kalau soal aktivitas Bapak, tanya langsung ke Kemenkumham lebih enak,” ucapnya. 

Bagaimana tanggapan Yasonna? Dia membenar kan sudah mengundurkan diri sejak Jumat (27/9) karena terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara I. 

Surat pengunduran diri juga su dah diserahkan ke Presiden. Alasan pengunduran diri karena tidak diperbolehkan menteri merangkap jabatan sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. 

“Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan dari Bapak Presiden yang telah menunjuk saya sebagai Menkumham pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla serta atas dukungan selama saya menjabat,” ujar Yasonna dalam ke terangannya, belum lama ini. 

Baca juga : Bank DKI Bantu Atasi Masalah Disparitas Harga

Tak lupa Yasonna meminta maaf apabila selama menjabat sebagai menteri terdapat banyak kekurangan dan kelemahan.“Atas perkenan Bapak Presiden di haturkan terima ka sih,” ucapnya. 

Dia mengaku senang akhirnya kembali terpilih menjadi anggota DPR. Sebelumnya, dirinya juga pernah menjadi anggota DPR dari 2004 hingga 2014.“Kita akan dilantik (1 Okto ber). Balik ke kampung,” kata Yasonna. 

Namun, dia enggan berspekulasi kemungkinan akan ditunjuk kembali menjadi Menkumham oleh Presiden. Menurutnya, yang menjadi prioritas saat ini adalah DPR. 

“Saya tidak mau berspekulasi untuk itu,” kilahnya. Dalam kesempatan itu, Ya - sonna kembali mengenang masa baktinya sebagai Menkumham selama lima tahun. Khususnya urusan pembenahan lembaga pemasyarakatan (lapas) yang merupakan salah satu pekerjaan berat yang pernah dilakukannya.

“Sekarang kita punya lapas su permaksimum yang teknologinya seperti Lapas di Amerika. Soal kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), secara perlahan kita perbaiki. Atas persetujuan presiden, kita juga menambah sipir lapas yang saat ini jumlah 14 ribu personel selama dua tahun,” bebernya. 

Selain itu, Yasonna juga menge nang saat memenangi perkara gu gatan Churchill Mining dan Planet Mining di forum ar bit rase International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID). 

Baca juga : Jokowi Dan Megawati Sudah Diskusi Membahas Menteri

Putusan ini bersifat final dan berkekuatan hukum tetap, sehingga tidak ada lagi upaya hukum lain yang dapat dilakukan oleh para penggugat. 

“Kami menyelamatkan Rp 17 triliun uang negara walaupun dengan perjuangan panjang,” kata dia. 

Begitu juga dengan pembenahan sistem keimigrasian, termasuk pengurusan online di Ditjen Pemasyarakatan mengenai remisi, cuti bersyarat, dan pembebasan bersyarat.“Mudah-mudahan siapa pun yang jadi Menkumham ke depan sudah lebih mudah untuk menata sistemnya dengan baik,” pungkasnya. [TIF]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.