Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kerahkan Militer Jinakkan Demonstran, Trump Bertangan Besi

Selasa, 2 Juni 2020 13:15 WIB
Donald Trump melewati pasukan kepolisian di Lafayette Park dekat Gereja St John`s di seberang Gedung Putih.(Foto Associated Press)
Donald Trump melewati pasukan kepolisian di Lafayette Park dekat Gereja St John`s di seberang Gedung Putih.(Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelombang demonstrasi karena kematian warga kulit hitam, George Floyd di tangan polisi Minneapolis masih berlangsung di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS).

Presiden Donald Trump mengancam akan mengerahkan pasukan militer bersenjata dan  untuk mengamankan aksi vandalisme massa. Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Senin (1/6), Trump menyebut dirinya sebagai "presiden hukum dan keteraturan."

"Saya akan mengerahkan ribuan, ribuan personel militer dan pasukan bersenjata ke Washington DC untuk menghentikan penjarahan, vandalisme dan pengrusakan properti," ancam Trump.

Trump juga menyarankan para Gubernur untuk mengerahkan pasukan garda nasional, jika kerumunan massa tidak bisa dikendalikan. "Ini bukan lagi aksi protes damai, ini adalah teror domestik," ujar Trump.

Baca juga : Pesawat Habibie, Kasian Banget Ya!

"Apa yang terjadi di kota ini tadi malam benar-benar memalukan," lanjutnya dalam pidatonya, Senin (1/6).

Sebelumnya, kerusuhan telah menyebabkan gedung-gedung dan monumen di dekat Gedung Putih mengalami kerusakan.

"Saya ingin para pengatur aksi teror ini diberitahu bahwa Anda akan menghadapi hukuman pidana berat dan hukuman penjara yang lama," ujar Trump di saat polisi menembakkan gas air mata dan setrum granat untuk membubarkan para demonstran di luar Gedung Putih.

"Ketika kita berbicara, saya mengirim ribuan dan ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, perusakan, penyerangan, dan perusakan properti secara tidak disengaja."

Baca juga : Ultah Ahmad Dhani, Fadli Zon: Semoga Tetap Berani Suarakan Kebenaran

Usai pidato, Trump meninggalkan halaman Gedung Putih dan berjalan melewati Lafayette Park, tempat para pemrotes berkumpul setiap malam selama sepekan terakhir.

Dilansir USA Today, Selasa (2/6), Garda Nasional sudah dikerahkan ke 15 negara bagian untuk membantu pasukan polisi menangani kerusuhan.

Demo kacau yang terjadi di AS selama sepekan terakhir dipicu tewasnya pria kulit hitam bernama George Floyd di tangan polisi Minneapolis pas Senin pekan lalu. Pria berusia 46 tahun tersebut tewas setelah lehernya ditekan dengan lutut selama sekitar delapan menit oleh Derek Chauvin, salah satu dari empat polisi Minneapolis yang menahannya.

Floyd ditangkap para polisi karena dicurigai melakukan transaksi memakai uang palsu senilai 20 dolar AS (RP 292 ribu) di sebuah toko kelontong. Proses penangkapan Floyd menjadi viral karena terjadi di pinggir jalan besar dan ramai disaksikan orang-orang.

Baca juga : PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Jelang Lebaran

Dari beberapa video yang beredar terlihat bahwa Chauvin menekan leher Floyd dengan lututnya dan mengabaikan Floyd saat ia mengatakan dirinya tidak bisa bernapas. Padahal Floyd saat itu sedang diborgol dan dalam keadaan telungkup. Floyd meninggal di rumah sakit setempat tak lama kemudian.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.