Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mentan Ajak Petani Subang Manfaatkan Alsintan dan KUR

Sabtu, 6 Juni 2020 22:00 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi saat panen raya di Karawang, Sabtu (6/6).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi saat panen raya di Karawang, Sabtu (6/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di Kabupaten Subang memanfaatkan KUR dan memaksimalkan penggunaan alsintan. Ajakan itu disampaikan dalam kunjungannya di Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/6). Sebelumnya, Mentan singgah di Karawang. 

Mentan tiba di Subang bersama Panglima Kodam III Siliwangi, Wakil Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat juga Wakil Ketua Komisi IV DPR dan sejumlah pejabat eselon I Kementan, juga perwakilan BNI dan BRI.

“Subang harus memanfaatkan KUR. Angka yang ada masih bisa ditambah, ada kawan-kawan dari BRI dan BNI yang bisa membantu. Jangan takut, sebab dari lahan 1 hektare lahan yang panen, kita bisa mendapat Rp 30 juta. Karena satu hektare lahan bisa hasilkan padi 8 ton. Karena itu, tidak ada yang tidak di tanam,” tuturnya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menegaskan, tidak ada alasan untuk tidak melakukan tanam.

“Pertanian itu sifatnya sustainable. Kalau tidak ada yang beli, bisa disimpan dulu. Karena bisa kita jual nanti atau untuk konsumsi sendiri. Yang penting simpan yang benar. Tidak ada alasan tidak tanam. Kita punya alsintan, ada traktor roda 4, manfaatkan. Irigasi di Subang juga sudah bagus, tapi harus diperlebar lagi agar produktivitas meningkat,” katanya.

Baca juga : Petani Sawit Peroleh Manfaat Pungutan Ekspor

Menurut dia, pertanian harus digenjot untuk menghadapi tantangan yang ada di depan mata. Yaitu penyebaran Covid-19, dan ancaman kekeringan yang bisa berdampak pada terjadinya krisis pangan.

Menurutnya, Covid-19 telah membuat seluruh dunia tercengang. Kalau Perang Dunia I dan II bisa mematikan jutaan orang pakai pesawat dan lainnya, tapi Covid-19 ini tidak ada ukurannya, susah melawan dan tidak terlihat. Suka atau tidak kita berhadapan dengan Covid-19. Tidak ada jalan lain, harus siap buat bertahan dan menyerang.

“Bagaimana melawannya, pertama bisa dengan medical solution. Ikuti protokol pencegahan. Covid-19 bisa selesai, tapi dampaknya tidak bisa segera. Kondisi ini berkaitan ekonomi, distribusi, pasar lesu dan lainnya. Solusinya ada di pertanian. Tidak ada yang rugi di pertanian. Kita buka mata ada tanah yang bisa ditanami, sudah ada solusinya. Tidak boleh ada tanah yang menganggur,” katanya.

Dijelaskannya, pertanian menghasilkan pangan. Dan pangan ini dibutuhkan untuk membantu membentuk imunitas yang dibutuhkan badan untuk melawan Covid-19.

Mentan mengatakan, untuk meningkatkan pertanian, dibutuhkan lahan yang bagus, bibit yang tepat dan budidaya pelaksanaannya harus benar. 

Baca juga : Melani Suharli Serahkan Bantuan untuk Wanita Pejuang

“Kita berkejaran dengan hujan. Tapi ada tantangan lain yaitu musim kekeringan sesuai prediksi FAO. Karena itu, manfaatkan hujan tersedia. Tidak boleh ada lahan yang tidak ditanami. Pertanian bukan barang baru. Yang harus dijaga adalah semangat pertaniannya. Kalau pertanian tetap tumbuh, kita akan mampu bertahan,” katanya.

Dalam kunjungannya, Mentan juga memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda 4 yang diterima secara simbolis oleh Kelompok Tani Sumbersari, Desa Bojong Jaya, Kecamatan Pusaka Jaya, sedangkan Traktor Roda Dua diterima simbolis Kelompok Tani Palawa Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Patok Beusi, dan penerima simbolis bantuan Pompa Air adalah Kelompok Tani Kedokan, Desa Kotasari, Kecamatan Pusaka Jaya, Kabupatan Subang.

Sedangkan penyerahan simbolis klaim AUTP periode Februari – Maret 2020 untuk Kabupaten Subang sebesar Rp 2.198.000.000. 

Dilakukan juga penyerahan KUR Pertanian Subang dari BNI. Bantuan ini diterima simbolis oleh Rustam (komoditas padi) dengan numlah Rp 100.000.000, dan Nuryati Binti Kosim (komoditas padi) Rp 250.000.000. 

Sementara KUR Pertanian dari BRI diterima secara simbolis oleh Sutanto (komoditas padi) Rp 50.000.000, Mukhtar Hasyim (komoditas padi) Rp 250.000.000, Sukewi (komoditas padi) Rp 100 juta, Sukaesih Komalasari (komoditas padi) Rp 100 juta.

Baca juga : Anies Izinkan Ojol Angkut Penumpang Di Masa Transisi

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan yang turut mendampingi kunjungan Mentan di Subang menyebut minat petani Subang terhadap KUR sangat tinggi. Data terbaru hingga 4 Juni, realisasi KUR Subang mencapai 100%.

“Realisasi penyaluran KUR Sektor Pertanian Provinsi Jabar ber tanggal 4 Juni 2020, untuk Kabupaten Subang mencapai lebih dari target 100% . Sangat luar biasa, dari target Rp 113.247.566.200, telah di realisasikan untuk sektor pangan , perkebunan, hortikultura, peternakan, mixed farming dan jasa pertanian perkebunan peternakan senilai Rp 118.272.566.200,” tutur Sarwo Edhy. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.